Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Pemilik 25 judul buku solo dan 164 judul antologi

Silent of Love (Part 6)

Diperbarui: 13 Agustus 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B


Apakah Aku Jatuh Cinta?

"Duh, si kakak bikin aku maluuuu! Kenapa, sih ... ia enggak menghargai perasaanku?" rutuk Lina di dalam hati.
Sambil memandang bayangan diri di cermin, tirta netra merembes perlahan-lahan tanpa disadarinya.

"Kakak tega! Aku sangat malu. Mengapa ia mempermalukan aku di hadapan sahabatnya begitu, sih?"

"Sttt ... enggak apa-apa, Lina! Kakakmu tidak sengaja dan tidak berniat mempermalukan atau menyakiti hatimu, kok. Ia hanya bercanda. Memang keterlaluan alias sedikit kelewatan. Mereka kaum lelaki sering kurang memperhatikan hati wanita. Itulah bedanya. Mereka menggunakan logika bukan rasa! Tapi, tenanglah. Sahabat kakakmu itu orangnya baik, kok. Kayaknya kamu enggak perlu malu di hadapannya!" sanggah hati kecilnya.

"Iyakah? Apakah kau bisa kupercaya, Cermin?"

"Hei, aku adalah dirimu. Yang bicara ini hatimu, Lina! Ini kata hatimu. Bukan cermin yang berbicara! Kuralat, ya!" hati kecilnya memberontak.

"Oh!" serunya.

"Iya, Meylina! Aku dan kamu adalah satu. Kita ini satu. Aku yang berkata-kata denganmu ini adalah sanubarimu sendiri. Paham?"

"Oh, ...!"

"Jangan ber-ah-oh saja, Lina! Akulah kata hati, sanubarimu. Aku pulalah yang sering memberitahukan segala sesuatu yang pantas atau harus kamu lakukan. Aku juga sering menolak atau melarangmu melakukan hal-hal yang negatif, kan? Sayangnya, kamu tidak patuh! Kamu sering mengabaikan!"

"Jadi?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline