Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Gelang Giok (Part 12)

Diperbarui: 13 Juli 2024   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Glenmore: Desa Harapan Masa Depan

Setelah beristirahat makan dan istirahat sejenak mereka melanjutkan perjalanan. Dua jam kemudian, sampailah mereka ke kota tujuan: Glenmore. Desa asal sopir kesayangan ini menjadi tujuan pelarian keluarga tersebut. Sementara, dilansir nama desa yang unik ini ternyata memiliki sejarah asal-usul yang luar biasa.

Seorang lelaki asli kelahiran desa itu penasaran banget sehingga melakukan penelitian mendalam. Adalah Arif Firmansyah bersama rekan bernama M. Iqbal Fardian pada akhir tahun 2019 berdasarkan penelitiannya berhasil menerbitkan buku sebagai jawaban atas rasa penasaran terhadap nama unik desa kelahirannya itu. 

'Glenmore: Sepetak Eropa di Tanah Jawa'. Buku setebal 116 halaman tersebut kaya akan informasi mutakhir dan penulis kemas secara menarik. Dilengkapi data riset begitu kuat dan ditampilkan dengan gaya tulisan bertutur sehingga memikat dan tidak membosankan.

Glenmore ini kata asli, bukan kata serapan. Dari penelusuran Arif dan Iqbal tersebut,diketahui bahwa di dunia ini ada 15 tempat menggunakan nama yang sama: Glenmore. Di Amerika Serikat ada 9 tempat menggunakan nama Glenmore yang tersebar di negara bagian Wisconsin, West Virginia, Virginia, Ohio, New York, Maryland, Louisiana, Kentucky, dan Georgia. Di Irlandia ada di 4 tempat, yakni: Roscommon Town, Kilkenny Town, Kildare Town, dan Clare Town. Satu di Inggris, yaitu di Council Area Skotlandia. Ada juga di Australia tepatnya di area suburban Sydney. Di Indonesia, hanya ada satu, yakni di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.  

Selain sebagai nama kota, Glenmore juga dipakai untuk nama hotel, mal, arena golf, sampai arena petualangan out door di alam terbuka. Penulis buku  mengungkapkan bahwa semua daerah yang bernama Glenmore tersebut memiliki kesamaan, yakni kontur daerah berbukit-bukit.

Pada masa pendudukan kolonial Belanda, Glenmore sengaja dirancang menjadi kota penting. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila banyak peninggalan bersejarah di kawasan tersebut. Salah satu di antaranya pabrik pengolahan karet yang dibangun pada 1910. Selain itu, ada 'sarengan' atau pipa air sepanjang satu kilometer yang berfungsi untuk menggerakkan turbin. Dipaparkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh Firma Carl Schlieper Surabaya pada 1920. 

Ada juga peninggalan berupa ketel uap buatan Ruston Proctor dan CL Lincoln, Inggris tahun 1920 yang digunakan sebagai penggerak turbin pengolahan karet dan kakao. Bahkan, beberapa tempat bersejarah yang selalu dikunjungi wisatawan mancanegara, antara lain pabrik pengolahan karet, kopi, dan kakao di Perkebunan Glenmore.

Nu dan istri terhenyak saat mendengar penuturan Suyud tentang desanya itu. Kalau dia merantau bertahun-tahun ikut orang tua Nu, saatnya kini kembali ke tanah kelahiran. Sungguh tak pernah dia menyangka kalau Tuhan memiliki rencana hidup yang pelik seperti ini. Ternyata, Suyud dipakai oleh Tuhan sebagai perpanjangan tangan untuk menyelamatkan keluarga juragan sepuh-nya ini. Berlelehan air mata menyadari hal itu sekarang.

"Pohon kakao yang telah dewasa dan menghasilkan buah tersebut perlu penanganan lebih khusus, Yud. Jangan biarkan benih yang ditanam ayahmu itu sia-sia. Aku dan bibimu pun sudah saatnya pensiun. Tenaga kami sudah tidak mampu lagi menanganinya! Kini giliran kamulah yang harus mengelolanya."

"Benar, Nak. Usia kami sudah semakin senja. Janganlah bebani kami dengan tugas berat. Kami ingin beristirahat menikmati masa tua!" tutur Bibi menimpali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline