Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Gelang Giok (Part 10)

Diperbarui: 11 Juli 2024   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Gelang Giok (Part 10)

"Amin!" sambut ketiganya.

"Nanti akan Papa beri cerita pewayangan, mengapa anak raja justru harus ngenger! Ada Damarwulan Ngarit kisah yang menginspirasi sejak Papa masih kecil. Mau dengar?"

"Mau banget!" sorak kedua bocah laksana koor.

"Ngenger itu apa?" tanya Uni.

"Hahaha ... sudah Papa duga, Uni pasti akan menanyakannya!"

"Habisnya enggak ngerti, sih!"

"Una juga enggak paham, habisnya Papa pakai bahasa Jawa, sih!" sergah Una pula.

"Baiklah, tunggu nanti malam menjelang tidur, ya!"

"Nggak! Sekarang!" protes Uni.

"Ok, ngenger itu ikut orang gratis sehingga harus bekerja membantu pekerjaan apa pun," jawab Adi kalem.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline