Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Gelang Giok (Part 8)

Diperbarui: 4 Juli 2024   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Siap Berpetualang (Seri Una dan Uni)

"Uni janji tidak cengeng, Ayah!" peluk si bungsu manja kepada ayah, cinta pertamanya.

Ami dan Adi tanpa bicara dengan mata berembun menyalami kedua majikannya. Mereka berdua mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada. Ayusti berbisik pelan di telinga sang ART menitipkan kedua buah hatinya.

"Adi, jika sekiranya mungkin kalian berdua bisa segera menikah. Nanti kami akan membantu seutuhnya," bisik Nu kepada Adi sang sopir kepercayaan yang masih bujangan itu.

Adi kaget, tetapi sangat setuju dengan saran majikannya itu. Sementara, Ami tersipu sambil mengangguk perlahan. Sang juragan sudah paham dengan gelagat mereka berdua sejak pulang ke rumah orang tuanya itu.

"Berangkatlah, doa kami menyertai perjalanan kalian!" dilepaslah mobil pertama dan dengan segera dikuncilah semua pintu rumah tanpa kecuali.

Beberapa menit kemudian, meluncur pulalah mobil yang ditumpangi suami istri dengan Suyud sopir kepercayaan mereka. Segera  disusullah kendaraan yang telah membawa kedua putra putri mereka. Di pagi buta itu ditinggalkanlah rumah besar yang baru sekitar enam atau tujuh bulanan ditinggali bersama keluarga.

***  

Siap Berpetualang: Una dan Uni

Kendaraan meluncur dengan mulus memecah kesunyian pagi itu. Mendung yang menggelantung seolah-olah mengisyaratkan duka yang dialami keluarga muda tersebut menuju daerah pengasingan alias pelarian masing-masing. Kedua bocah yang masih mengantuk, terbuai dalam mimpi di jok belakang sambil memeluk bantal guling yang sengaja dibawa sebagai antisipasi perjalanan panjang mereka. Selimut yang bisa disulap sebagai bantal pun siap membersamai sehingga keduanya menikmati perjalanan dengan nyaman.

Sebelum berangkat, sang juragan mengisyaratkan agar keduanya segera meresmikan hubungan sehingga tidak menimbulkan fitnah. Saran tersebut sangat menyukakan hati sehingga perjalanan panjang ini bagi mereka seolah-olah perjalanan bulan madu. Dengan senyum malu-malu, Ami sesekali melirik sang sopir yang sedang serius menjalankan tugas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline