Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

menulis itu bikin kuat daya ingat

Gelang Giok (Part 7)

Diperbarui: 3 Juli 2024   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Terpaksa Terpisah (2) 

"Baiklah. Biaya hidup per bulan akan saya kirim. Pembelian bensin dan makanan dalam perjalanan pun akan kami suplai!"

"Yang perlu kalian ketahui ... perjalanan kita ini bukan dalam rangka berwisata, melainkan pelarian. Kalian berdua berada dalam misi penyelamatan jiwa kami yang sedang terancam. Jadi, mohon maaf, jangan menghubungi siapa pun selama dalam perjalanan pelarian. Nomor HP kalian pun harus ganti baru. Apakah kalian sanggup?"

"Siap, Tuan."

"Saya sanggup, Tuan," Suyud yang sedari tadi diam menjawab sigap.

"Nah, bawa sini HP kalian! Akan saya ganti dengan nomor perdana. Kalian hanya perlu menghubungi beberapa nomor penting kita saja!"

Dengan segera Nu mengganti nomor gawai kedua pengawal setianya tersebut kemudian saling bertukar nomor. Kini, mereka bertiga menggunakan nomor khusus. Sementara, gawai kedua putra-putrinya pun dengan terpaksa dinonaktifkan.

Setelah berubah nomor baru, segera nomor Tamtomo sang reserse yang mengikuti jejak mereka dimasukkan ke dalam ketiga gawai dengan sebutan nama Ketam. Gunanya untuk bisa share lokasi jika sewaktu-waktu ditanyakan. Dengan demikian, mereka tetap terhubung satu dengan yang lain.  

Ayusti dibantu Ami yang mempersiapkan koper berisi pakaian dan perlengkapan penting lain dalam waktu dua jam sudah beres. Setidaknya ada lima koper besar. Setelah itu, segera mempersiapkan makanan minuman yang bisa digunakan sebagai bekal di perjalanan. Masing-masing mobil disendirikan karena tujuan perjalanan berbeda. Memang keduanya semula terarah sama, yakni sama-sama ke daerah timur, tetapi tujuan akhir mereka berbeda.

Agar  kedua putra putri tidak kecewa dan tidak banyak bertanya, mereka berjanji tidak akan melakukan pertemuan. Untuk makan pagi atau pembelian makanan minuman di perjalanan, tidak akan dilakukan di tempat sama. Entah sampai kapan mereka bisa bertemu kembali, hanya Tuhan saja yang mengetahui. Namun, kedua orang tua tersebut tetap berdoa kiranya semua akan baik-baik saja.
 
***  

Setelah berkesempatan istirahat tidur sejenak, Tuan Nu dan kedua sopirnya sudah siap melakukan perjalanan panjang. Pukul 03.30 segera berkoordinasi untuk segera membangunkan kedua putra-putri mereka, Teruna dan Seruni, yang sedang nyenyak tidur.
Kepada keduanya segera diminta mencuci muka dengan tisu basah saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline