Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Bunglon yang Sombong

Diperbarui: 1 Juni 2024   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bunglon yang Sombong
Oleh Ninik Sirtufi Rahayu


Di suatu pohon trembesi besar hiduplah seekor bunglon. Bunglon ini kulitnya bisa berubah warna. Jika di sekelilingnya berwarna hijau, warna kulitnya akan berubah menjadi hijau seperti lingkungannya. Jika berada di tanah yang berwarna coklat, warna kulitnya pun berubah menjadi coklat. Perubahan warna ini disebut  dengan istilah mimikri. Gunanya untuk menyelamatkan diri dari hewan lain yang siaga memangsanya.

Di pohon itu ada juga beberapa ekor klarap sebangsa cicak yang pandai terbang. Klarap  memiliki semacam saputangan di lehernya. Saputangan itu bisa digerak-gerakkan seperti orang sedang melambai. Adapun warna saputangan itu ada yang biru, ada juga yang kuning.

Bunglon merasa dirinya lebih baik daripada binatang lain di pohon itu. Karenanya, dia merasa sok hebat dan sangat sombong.

"Tidak ada di pohon ini hewan yang menyamaiku!" teriaknya lantang.

"Ehm ehm ... !" burung pelatuk berdehem mendengar teriaknya.

"Apa berdehem! Bisamu cuma melubangi batang kayu saja kok berlagak!"  teriaknya kepada burung pelatuk.

Burung pelatuk cuma diam lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Tukk ... tukk ... tukk ... bunyi paruhnya menghantam kayu pohon. Burung pelatuk mempersiaapkan satu lubang sebagai sarang untuk menyimpan telurnya.

Beberapa ekor klarap sedang bermain berkejar-kejaran. Mereka memamerkan saputangan di lehernya. Mereka juga bersenang-senang menikmati sinar mentari pagi yang menghangatkan tubuhnya.

Klara dan Klari dua ekor klarap yang sedang jatuh cinta saling bercanda ria.

"Ayo kejar aku Klariii ...!" ucap Klara sambil melompat terbang ke dekat Bunglon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline