Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Jamu Jemu

Diperbarui: 30 Mei 2024   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jamu Jemu
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Ada sekeluarga kelinci yang berbahagia. Ada seekor ayah, ibu, dan tiga ekor putra-putrinya. Kak Linci anak kelinci betina yang tertua sudah memulai kuliahnya. Kak Lindo, anak kelinci nomor dua masih bersekolah di SMP kelas akhir. Sementara, Linca masih duduk di bangku sekolah dasar.

Ketiga anak kelinci itu selalu hidup rukun dan bersukacita. Kalau tidak sedang belajar di kampus atau di sekolah, mereka bergurau bersama di rumah. Sementara, bapak dan ibunya sibuk mencari makanan buat ketiga putra-putri yang pandai dan menggemaskan itu.
Lincin sudah selesai mengerjakan PR-nya. Kak Linci sedang menyeterika. Kak Lindo lagi mengunjungi sahabatnya yang sedang sakit. Karena merasa kesepian, Linca merasa bosan. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.

"Kak, Linca mau pergi main dulu, ya!" ujarnya berpamitanlah ia kepada sang kakak.

"Baiklah, Dik. Kamu harus berhati-hati. Kadang Paman Elang kalau sedang lapar bisa saja menyambar! Maka, waspadalah!"

"Baik, Kak!"

"Kamu akan ke mana?"

"Entahlah!" sahut sang adik.

"Sebaiknya, kamu ke rumah Bibi Hunta saja, Dik!"

"Ah, malas! Memang ada apa di rumahnya? Maksudku ada siapa? Apa Kakak yakin aku bakal tidak bosan?"

"Yakin banget, dong!" seru sang kakak ceria.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline