Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Damar Derana (Part 21)

Diperbarui: 28 Mei 2024   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Damar Derana (Part 21)


Sepulang kerja, Pambudi menyiapkan makan malam dengan cekatan. Disiapkanlah pula sup buah yang biasa disukai ibu hamil agar rasa mual teratasi. Nadya meminta rujak manis dan Pambudi pun dengan cekatan membuatkannya.


"Mas ...," panggil Nadya perlahan.


"Ada apa, Nok?" jawab sang suami.

"Pusingku kok masih belum sembuh, ya!"

"Sabarlah. Obatnya masih  berproses, 'kan?" jawab Pambudi dengan sabar, "Mau dimanjakan oleh suami?" tanyanya bercanda.

"Ihh, ... !" jawab Nadya memberengut.

"He he siapa tahu anak kita ... ," belum selesai langsung dipotong oleh Nadya.

"Mau dibiasakan manjakah?"

"Boleh juga, Nok!"

"Mas, bagaimana jika orang tuamu menolakku?" tanya Nadya sambil mengernyitkan kedua alis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline