Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Rahasia Rumah Tua

Diperbarui: 27 Mei 2024   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rahasia Rumah Tua
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

 "Kuingin tahu lebih detail kondisi rumah tua itu," lapor Maria kepada Ketua Posyandu.


"Caranya?"


"Izinkan kudatangi rumah tersebut lebih sering! Dengan suasana sedikit akrab, kupastikan bisa menyingkap!"


"Baiklah. Selamat berjuang!"


Seminggu itu, si gadis telah dua kali bertandang ke rumah tua. Ia sangat cekatan membantu kesibukan asisten rumah tangga, khususnya dalam mengurus dan membenahi kebersihan rumah demi peningkatan kesehatan dua penghuninya.


"Kok kudengar gemericik air, ya? Apa ada yang bocor?"


Ia  tak berani menanyakan secara langsung. Kedua ibu sepuh penghuni rumah tua itu pendengarannya berkurang.


"Pasti mereka tidak bisa mendengar keran bocor," pikirnya.


Maria memperhatikan dinding basah dan merunut di mana terdengar dan terdapat kebocoran. Ia buka pintu menuju ruang sebelah, menemukan taman in door berukuran 2 x 4 meter persegi. Ada kolam ikan koi, beberapa pot bunga tertata rapi memagari kolam. Dibuatlah  semacam air terjun dengan batu alam yang sengaja ditata secara artistik. Itulah sebabnya, ia mendengar gemericik air.


Maria terperangah. Kagum atas desain taman. Tiba-tiba kedua janda sepuh itu sudah berada di belakangnya. Ia masih takjub.
Mengalirlah cerita masa lalu. Dikisahkan dengan sendu sambil berurai tirta netra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline