Lihat ke Halaman Asli

Ninik Sirtufi Rahayu

belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Sesosok Menyebalkan

Diperbarui: 27 April 2024   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sesosok Menyebalkan 

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

"Yuk, cari kelereng yang tertinggal," ajakku kepada Bima sore itu.

Tak terasa begitu asyik berburu kelereng, hari makin senja. Tiba-tiba sosok itu kembali datang. Seperti biasa, beliau berhenti sejenak dan terlalu mengurusi kami. Melarang kami bermain ketika malam tiba. Itu sungguh menyebalkan!

"Cepat pulang, segera salat!" instruksinya.

Seperti  biasa, kami hanya mengatakan, "Iya" atau "Baik!"  tentu saja tanpa beranjak pergi! Paling leletan lidah yang kami hadiahkan begitu tinggal tampak punggungnya yang makin menjauh.

"Ihh, tanggung. Sebentar lagilah!" bisik Bima.

"Pulang! Belajar!" tegasnya sekali lagi.

Ya, sosok berambut uban itu kembali menuju tempat kami jongkok. Menyebalkan!

"Ada memedi? Basi, kami nggak takut!" ledek Bima sambil melelet.

"Kami sekeluarga nggak salat!" dalihku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline