Doa dan Asa dalam Pinta
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
"A mother's love is full of patient and always forgiving when all others are forsaking. It never falls or falters, even though the heart is breaking."
"The heart of a mother is a deep abyss at the bottom of which you will always find forgiveness."
(Unknown)
Dear ... Putraku yang sangat kusayangi dan kubanggakan,
Saat salah seorang dari kalian ada di rahim Mama, pernah Mama tidak bisa tidur karena selalu anyang-anyangen. Mama menangis dan memohon kepada Tuhan agar kalian menjadi seseorang yang pinter, wasis, wicaksono, mursid, dan sampurno. Kalimat doa yang diajarkan oleh Roh Kudus dan selalu kami berdua ungkapkan dan pintakan kepada-Nya.
Sampurno alias sempurna. Ya, saat Mama masih gadis, di desa kala itu Mama melihat seorang bayi yang mengalami ketidaksempurnaan fisik. Konon kata Kakek Nenek gegara ayahnya membunuh hewan saat si janin masih di dalam rahim.
Sungguh, bukan Mama menghina ciptaan-Nya, bukan! Melainkan Mama bermohon agar kalian dianugerahi kesempurnaan fisik. Bukan pula Mama memojokkan keberadaan para disabilitas, bukan! Melainkan doa dan harapan tulus nomor perdana yang Mama sampaikan kepada-Nya. Mama memohon kesempurnaan fisik karena tidak tega melihat mereka yang tunadaksa. Itu saja. Mama yakin, Tuhan mendengar doa dan harapan Mama. Makanya, doa ini sangat urgen Mama rasakan sehingga tak henti-hentinya memohon.