Lihat ke Halaman Asli

Ninik Karalo

Pendidik berhati mulia

Uang, Uang, Lagi-lagi Uang

Diperbarui: 9 September 2020   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.sederet.com/tutorial/

Uang, Uang, Lagi-lagi Uang

Aromanya dahsyat
Ditandai oleh dua sisi
Tanpa satu sisi sia-sia
Benda yang sangat bernilai

Gampang diselip, tapi gampang dicuri
Makanya Bank menjadi solusi
Mudah dibawa, sangat praktis
Menjadi penting, sangat dibutuhkan
Apalagi jika banyak jumlahnya
Namun menjadi bumerang jika salah kelola

Rendahnya nilai uang berdampak
kurangnya jaminan kepercayaan
Krisis terjadi manakala cadangan devisa menipis
Belanja negara terpuruk, inflasi pun terjadi

Dalam krisis muncul makhluk tak diundang
menawarkan kemudahan transaksi
menyulap dengan cara yang ajaib
Dianggap itulah jalan keluar dari kemelut

Padahal ia tengah masuk kerangkeng
Dianggap mampu melipatgandakan keuntungan
Dianggap mampu memperkaya dalam waktu singkat
Sayangnya malah raib, yang tersisa hanyalah penyesalam

Uang selalu saja memiliki daya pikat
Pemegangnya merasa melayang
Sesungguhnya uang bukan menyusahkan
tapi  ia juga mampu melukai hati nurani

Jika pemegang uang melimpah, tapi tak punya hati
kesenjangan terbuka, melebar ke seantero jagat
si kaya tambah kaya, si miskin semakin papa
Jika uang menjadi wadah saling menguntungkan
tak ada saling memeras, tapi saling menghargai

Ketika uang mampu bersinergi dengan sesama
meringankan beban yang terjerat kemelaratan
merasa empati terhadap kekurangan orang sekitar
atau mungkin memberi peluang usaha,
membuka lapangan kerja bagi sesama

Uang bisa membahagiakan jika memiliki nurani
Uang bisa jadi epidemi jika menimbun keserakahan
Uang dikendalikan, bukan mengendalikan kita!

NK/09/09/2020

@SangiheBanuaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline