Lihat ke Halaman Asli

Ninik Karalo

Pendidik berhati mulia

Dia Hanya Bisa Menyimpul Senyum

Diperbarui: 3 September 2020   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://suryakepri.com/

Sepotong cinta jatuh ke tanah, rindu menyurut
burung gereja mematuk-matuk dengan angkuhnya
satu demi satu menyelip di sela rahim,
terbang di pucuk sembilu bersama musim.

Meskipun  ia tahu itu musim kelak berganti
tak bakal tiba hari-hari lembut itu melantumkan soneta  
hari terlalu naif berharap malam kemarau mendingin  
di atas punggung, matahari melumpuhkan rindu.

Terpana lalu mengendap, mengabur dalam hikayat
ketika diam-diam waktu terjaring di ujung jalan kecil  
rindu itu mencengkram sukma lalu terjerat dalam nadi
membawa kaki telanjang menuju rumpun imaji.

Sepotong cinta jatuh ke tanah, rindu pun melandai  
burung gereja memagut-magut dengan lincahnya
satu demi satu melumat habis rasa di sela keping risih
cinta tersapu rata bersama tanah,
dia hanya bisa menyimpul senyum
mengemasnya dalam tetesan rinai.

NK/30/08/2020
@SangiheBanuaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline