Lihat ke Halaman Asli

Ninik Karalo

Pendidik berhati mulia

Tak Ada Lagi Lomba

Diperbarui: 17 Agustus 2020   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://kalteng.antaranews.com/

Makan kerupuk dllakoni sebelum angka tujuh lima

menggemaskan, lucu untuk dikisahkan
dikejar, dia berhenti sembari meliuk-liuk
saat berhenti, dia berayun menebar senyum  
 
lari karung tak lagi digelar di angka tujuh lima
padahal sejak pagi si Udin duduk menunggu di bangku buluh
sambil memeluk  sarung, matanya nanar penuh harap  
semoga ada yang mengajak, siapa tahu bisa juara
uangnya bisa beli pulsa buat belajar daring

panjat pinang apalagi, hadiahnya menggiurkan
ada selentingan, amplop tebal diselip di ujung dahan  
berisi receh di angka tujuh lima yang jumlah nolnya empat
kasihan si Udin, tubuhnya ceking tak mampu menopang
padahal dia berhayal bisa merebut angka unik itu
sebab semalam hujan mengguyur, gawainya tercelup  
 
gigit sendok berisi kelereng pernah dilakoni
gemasnya melebihi makan kerupuk
ketika melangkah, kelereng melangkah pula
baru selangkah, kelereng sudah maju mundur

Aahh, cecak jatuh tepat di kepalanya
ternyata yang barusan hanyalah kisah fiksiana
yang singgah sebentar dalam lamunan
semoga di angka tujuh enam ada keberuntungan  

NK/17/08/2020
@SangiheBanuaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline