Lihat ke Halaman Asli

Ninik Karalo

Pendidik berhati mulia

Dia, Khayal, dan Angan

Diperbarui: 11 Agustus 2020   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

vanillachoco.wordpress.com

Dia, Hayal, dan Angan

diseduh angan yang terlilit biasan rembulan
cahayanya menggairah hingga rindunya melepuh
dia ingin mereguk segala asa terus memainkan imaji
sedang hayal menari-nari memeluk dinginnya rindu

dia hanya bisa mencumbu angan hingga raga membeku
lalu mengapung dalam air samudera terus mengembara
dia hanya mereka-reka tak mampu meyakinkan
awan yang kadang sinis melirik cakrawala
yang barusan berpaling dari keruhnya temaram

direngkuhnya ikhlas
yang tertambat dalam lilitan hayal
dia berharap akan turun bidadari
menerangi remang

dia tak ingin angan menghilang
di balik pesona rembulan
dirangkulnya imaji dalam bilur-bilur mega,
dia memeluk harap agar angan merebah
terlelap dalam pelukan peri malam

Ninik Karalo/11/08/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline