Lihat ke Halaman Asli

Ninik Karalo

Pendidik berhati mulia

Damai Itu Indah, Bersama Kita Hidup Rukun di Rumah Kita Sendiri

Diperbarui: 5 Agustus 2020   03:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi diolah dari idekunik.com

Damai Itu Indah, Bersama Kita Hidup Rukun di Rumah Kita Sendiri  

mungkin dalam puisi ini rumus kasih perlu diresapi
ironisnya, ada ungkapan yang mewakili rasa
dia bilang, bila suatu saat nanti tulisan ini diterima
dia hanya ingin menulis, bukan ketenaran yang dicari

tapi kepuasan batin, puas bisa membagi penguatan
dia bilang, puas bisa menghempas keterpurukan
lega bisa membagi opini lewat goresan
bangga andai keberpihakan ada pada sesama

sekalipun tulisan ini bernuansa fiksiana
bahagia bila bisa mencerahkan hati lewat karya
ingin misteri keindahan tulisan mampu melumerkan
melekat di hati peminat baca, penjelajah diksi, pengagum aksara

muatan pesan yang diekspresikan sebagai aspirasi
yang konotasinya menghentak ketidakpuasan insani
ketidakberdayaan meluntur dalam bait puisi
mengungkap sajak di koridor santun dalam gaya imajinasi

ikut bermimpi indah melang-lang buana keliling dunia
bacalah, setelahnya beranjak sesuka hati, jika perlu menulislah
terinspirasilah, lalu mengimplementasikan dalam dunia nyata
ada semangat baru, itu yang sama-sama kita mau bukan?

mari menjadi spesies insan tulus tanpa curiga
invest kemurnian kasih, kilauan ikhlas jadi modal
jika kesucian hati melekat tulus dalam diri
percayalah, damai itu indah!
bersama kita hidup rukun di rumah kita sendiri  

NK/05/08/2020
@SangiheBanuaku

#Ba'daSubuh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline