Lihat ke Halaman Asli

Ninik Karalo

Pendidik berhati mulia

Puisi: Nyaliku Hilang

Diperbarui: 16 Juni 2020   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin kucumbu desah kelakarmu, tapi nyaliku hilang arah
Ingin kugamit gesekan riangmu, tapi gejolak hirarkiku luruh
Ingin kusingkap tirai rinduku, tapi raung pikatku terciduk
dalam rantai rumit di planet bumi, di dasar kalbu

Ingin kuubah butir pasir menjadi tebaran berlian
agar bisa kupersembahkan sebagai hadiah
agar rinduku tak henti menyalak, memapar dengung cinta
menyingkap nyanyian merdu deru ombak malam

Sayang, selalu saja ada konsep membingungkan
Bak monyet gesit pesonakan isyarat usang
Seperti hukum alam membedah keluh
Meninjau tepian nalar, mencekau peluh

Narsisku kini sekarat, remuk
Dalam cumbumu aku malara
Dalam riangmu rinduku menyeruduk
Nyaliku hilang di bibir pantai Teluk Tahuna

NK/16/06/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline