Derunya gerigi tak terhentikan hingga melerai ilusi
Kristal malam tak mampu meliuk-liukkan helai
Dedaunan tak bernyali terbang apalagi bersenda gurau
Lantangnya akustik rie-rie tak lagi melengking
terciduk belantaraku
tercabik satwaku
Menyelinap di antara dengung dongeng cinta
Layaknya pesta malam memperebutkan juara
Pembalakan meruah, menyulut tandusnya belantara
Embun tak lagi mesra menggauli dedaunan
terhempas hutanku