Lihat ke Halaman Asli

Ninik Haryati

Pendidik PAUD

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 1.4

Diperbarui: 21 Desember 2022   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN -- MODUL 1.4 _ NINIK HARYATI

Modul 1.1, 1.2, dan 1.3 telah selesai. Saatnya memasuki modul 1.4 yang dimulai pada tanggal 6 Desember 2022. Materi yang sungguh luar biasa tentang Budaya Posisif. Banyak sekali ilmu baru dalam materi di modul 1.4 ini. Ada 6 materi dalam modul ini yakni:

1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai kebajikan Universal, 2. Terori Motivasi, Penghargaan dan hukuman, Restitusi, 3. Keyakinan Kelas, 4. Kebutuhan dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, 5. Restitusi- Lima Posisi Kontrol, 6. Restitusi -- Segitiga Restitusi. Perlu pemahaman mendalam dalam mempelajari modul 1.4. Budaya Positif yang harus benar-benar dilaksanakan di lembaga pendidikan. Sebagai implementasinya pada minggu pertama, saya mulai dengan membuat keyakinan kelas bersama murid saya di kelas. 

Hasil keyakinan kelas tersebut saya cetak banner, kemudian saya tempel di kelas. Setiap akan memulai pembelajaran saya ulas kembali tentang keyakinan kelas itu. Pada minggu kedua, saya mendapatkan tugas demosntrasi konteksutal membuat sekenario dan praktik segitiga restitusi. Dalam pelaksanaannya saya melibatkan satu murid saya sebagai pemeran utama dan murid-murid saya yang lain sebagai pemeran pendukung.  Dari tugas ini akhirnya saya memahami bagaimana segitiga restitusi ini dilaksanakan. Bukan sekedar untuk bermain peran, selanjutnya saya menerapkan segitiga restitusi dalam menyelesaikan kasus yang terjadi pada murid saya.

Setelah mempelajari materi-materi dalam modul 1.4 ini saya sangat termotivasi untuk mewujudkan budaya positif di sekolah saya. Saya sangat senang dengan respon murid saat membuat keyakinan kelas, mereka sangat antusias. Anak-anak pun sangat senang ketika hasil keyakinan kelas itu saya tempel. Dan saya senang, murid-murid pun bahagia ketika saya menerapkan segitiga restitusi ketika ada kasus.

Materi Budaya Positif memberikan pencerahan kepada saya, bagaimana seharusnya saya berproses mewujudkan budaya posisitf di sekolah. Materi ini mengajarakan kepada saya pentingnya membuat keyakinan berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan di sekolah. 

Menuntun saya untuk memahami kebutuhan dasar murid. Menyadarkan saya bahwa saya harus  menghindari hukuman dan beralih ke konsekuensi. Mengontrol diri saya untuk menempatkan posisi diri dalam posisi kontrol yang tepat yakni, posisi teman, posisi manager dan posisi pemantau, serta menghindari posisi penghukum dan posisi pembuat merasa bersalah. Materi ini mengajarkan kepada saya untuk melakukan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah.

Saya merasakan perubahan positif dari budaya positif. Oleh karenanya saya bertekad untuk berproses menjadi lebih baik dalam mewujudkan budaya positif di sekolah saya. Beralih dari hukuman ke konsekuensi. Menempatkan diri pada posisi kontrol yang tepat bagi murid, menghindari posisi penghukum dan pemberi rasa bersalah. Memahami kebutuhan dasar murid. Bersama-sama murid membuat keyakinan kelas. Berusaha menyelesaikan masalah murid dengan segitiga  restitusi. Dimulai dari hal kecil, dimulai dari diri sendiri, dan dimulai sekarang juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline