Lihat ke Halaman Asli

nini juni

mahasiswa

Dasar-dasar filsafat Minangkabau: Hubungan antara adat, syariat, dan struktur sosial

Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Nuraini Juniarti.A
NIM : 2410741009
Prodi : Sastra Minangkabau
Fakultas : Ilmu Budaya,Universitas Andalas

Dasar-dasar Falsafah Adat Minangkabau
: Hubungan antara Adat, Syariat,dan Struktur Sosial

Pendahuluan
Falsafah adat Minangkabau adalah sistem budaya yang mendalam dan terstruktur yang membentuk fondasi kehidupan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Sistem ini mengintegrasikan adat (tradisi lokal) dan syariat (hukum Islam) dengan struktur sosial yang khas. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan hubungan antara adat, syariat, dan struktur sosial dalam falsafah adat Minangkabau serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakatnya.


Adat dan Syariat: Keterkaitan yang Harmonis
"Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah" adalah prinsip utama dalam falsafah adat Minangkabau. Prinsip ini menunjukkan integrasi antara adat dan syariat Islam. Adat berfungsi sebagai aturan dan norma yang mengatur kehidupan sehari-hari, sementara syariat Islam menyediakan kerangka moral dan hukum. Integrasi ini memastikan bahwa tradisi adat tidak bertentangan dengan ajaran agama, menciptakan keharmonisan antara praktik kultural dan religius.


Praktik adat di Minangkabau sering kali didasarkan pada prinsip-prinsip syariat Islam. Misalnya, dalam pengaturan pernikahan, adat Minangkabau menetapkan proses dan tata cara yang harus sejalan dengan syariat Islam. Demikian pula, dalam hal pembagian harta warisan, sistem matrilineal adat Minangkabau diatur sedemikian rupa agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat mengenai hak dan kewajiban ahli waris.
 Struktur Sosial dan Implementasi Adat


Struktur sosial masyarakat Minangkabau sangat dipengaruhi oleh sistem matrilineal, di mana garis keturunan dan hak kepemilikan harta diturunkan melalui pihak perempuan. Ini mencerminkan penghargaan terhadap peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Dalam sistem ini, rumah tangga dikelola oleh ibu atau wanita tertua, sementara lelaki, meskipun memiliki peran penting, lebih sering berfungsi sebagai pengurus luar rumah.
Penerapan prinsip adat dalam struktur sosial ini dilakukan melalui lembaga-lembaga tradisional seperti nagari, yang merupakan unit administratif dan sosial. Nagari bertanggung jawab untuk memastikan bahwa praktik adat berjalan sesuai dengan syariat Islam dan bahwa norma-norma sosial diterapkan dengan adil. s

Kesimpulan
Jadi, keterikatan antara adat, syariat ,dan struktur sosial di Minangkabau memiliki hubungan yang melekat di dalam sistem adat Minangkabau, hal itu dapat dilihat dari tatanan adat dan struktur sosial yang memiliki makna yang terhubung ketiga bahasan yang telah kita rinci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline