Angin yang bertiup sepoi-sepoi tak mampu meredakan emosi yang berkecamuk di hati si Kribo Inin. Nafasnya tidak teratur. Dari balik pohon Inin mengamati rumah Kembang yang tengah ramai. pintu rumah itu terbuka lebar, hingga Inin mampu melihat ke dalam. Melihat Kembang yang berdandan cantik dalam balutan kebaya merah marun.
Sore itu Aa' Kades Hans akan melamar Kembang. Kisah Aa' Kades dan Kembang memang CLBNA, Cerita Lama Bakalan Nyambung Again. begitu kata Aa' Hans tempo hari, membuat Inin gubrak-gabruk di sawah. Dan ternyata memang benar, mereka akan melaksanakan acara lamaran.
Mbak Kembangku.... mana janjimu? Kau bilang akan merawat hati dan rambutku selamanya... hiks...
Inin mengirimkan sms pada Kembang, biarlah entah dibaca atau tidak. Setidaknya Inin telah mengungkapkan kegundahan hatinya.
*****
Rombongan mobil yang mengantar Aa' Kades Hans mulai terlihat. Padahal rumah Aa' Hans hanya berjarak 1km, tetapi tetap saja dia menggunakan mobil. Ingin memberi kejutan katanya.
Mobil sedan putih telah terparkir di depan rumah Kembang. Aa' Hans pun turun dengan pede dan bangga, karena dia akhirnya melamar si Kembang. Dari balik pohon, Inin meremas-remas daun jati. Galau.
Kembang berdiri dari duduknya hendak menyambut Hans. Ketika Hans sudah berjarak 3 meter darinya, Kembang tertegun. Lalu dia mundur selangkah. Hans melihat perubahan raut muka Kembang, dia pun maju selangkah. Kembang semakin gelisah, dia hendak mundur selangkah tetapi terhalang kursi. Kembang pun berlari ke luar rumah, melewati kerumunan tamu, melewati Hans yang berdiri terpaku.
"Loh.... Kembang.... What happen????" teriak Hans.
"Maaf, mas Hans. Kembang takuuut.... takut sama ikat pinggang ular yang mas Hans pakai itu.... Kembang ngeri...." Kembang menjawab sambil berlari.
Melihat adegan itu, Inin melompat dari balik pohon. Onthel hijaunya tersandar di pohon.