Lihat ke Halaman Asli

Kartiniku adalah Ibu [Puisi Kartini Rangkat]

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1301330668431329390

Ku Teringat perjuangannya Perjuangan Sesosok Orang Perkasa Berjalan Dengan Darah dan Nanah Oh... Iya Buatku tersenyum Candaannya Bagai Oase Di Gurun Sahara Hati ini Aku Merindukannya Merindukan Kasih Sayangnya Merindukan Belaian Lembutnya Merindukan Suara Halusnya Dia Tak Seperti Pemuda Zaman ini Ketegarannya Takkan Tertandingi Walau Jutaan Deru Debu Menghadang Ia Tak Gentar Untuk Maju Berjuang Dialah Sesosok Wanita Yang Memberiku Asi Dua Tahun Lamanya Dengan Kasih tak Terhingga Dialah pembangun benteng jiwa Penjaga terhebat di dunia Peluknya adalah kecapi surga damai Belainya hadirkan tenang tak hingga

~~00~~

DESA RANGKAT  wadah berbagi opini dan RANGkaian KATa,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Kolaborasi Reynando Zulkarnaen dan Ningwang D. Agustin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline