Entah sugesti atau apa namanya, tapi Kembang benar-benar merasa bahwa ramalan trio genit (di sini) benar adanya.
Misteri cinta, lelaki misteri.
Bayangan pria pemilik suara bariton itu mengganggunya. Mengganggu karena selalu hadir dalam lamunan. Mengganggu karena pria itu begitu penuh misteri.
Perhatian-perhatian dari pria itu bagai misteri, serius ataukah bercanda? Kembang tidak bisa menduganya. Tapi Kembang menikmatinya.
Hari ini Kembang mengunjungi si Pria Misteri. Sengaja karena tempo hari di Taman tujuh (ecr78) pria itu memintanya datang untuk membicarakan sesuatu. Mmmm, sesuatu? Tak biasanya pria itu menyebut hal-hal secara tidak spesifik seperti itu. Misteri....
Satu lagi misteri dari pria itu. Ketika beberapa warga tengah berdesak-desakan dalam diskusi di chatroom DR, seringkali hanya ”hahahaha” yang dilontarkannya. Tidak jelas, setuju atau tidak, serius atau bercanda. Bahkan kadang saat yang lain mengira si Pria Misteri tengah serius, ujung-ujungnya ”hahaha” mengekor dibelakangnya. Mungkinkah memang serius tapi tertawa supaya dianggap bercanda? Atau memang dia tengah bercanda?
[caption id="attachment_87313" align="aligncenter" width="219" caption="google"][/caption]
aku lupa kapan tepatnya muara itu sama kita tuju
katamu, kita kenal semenjak aku tak tahu tentang perkenalan
dan pertemuan nanti adalah sua rindu yang terulang
kau tak untuk dimengerti, karna aku tak akan pernah mengertimu
aku hanya ingin berjalan di sampingmu, sesekali mencubit nadimu
lalu darahmu menyembur kasih untukku
aku menulis untukmu, serupa puisi yang kubaca pagi tadi
tentang permata di matamu
ada kesunyian yang tereja di sana
sunyi yang damai.
laiknya telaga di kaki bukit
teduh nian sinar itu