Lihat ke Halaman Asli

Keindahahan Lombok Tak Ada Habisnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141499383237355579

[caption id="attachment_371622" align="aligncenter" width="450" caption="Pantai Mawun yang Mempesona"][/caption]

Lombok seakan tak ada habisnya menyajikan keindahan alam. Banyak sekali pantai yang bisa dieksplorasi, dan senantiasa menimbuklan decak kagum. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Dulu banget sekitar tahun 2011, waktu pertama kali mengunjungi pantai Kuta dan Tanjung Aan rasanya happy banget ternyata ya ada pantai secantik itu di Lombok. Wow. Amazing.

Dan rasa itu pun, akhirnya saya rasakan kembali, ketika kaki saya menapak lembutnya pasir di Pantai Mawun. Really amazing view. Pantai Mawun ini diapit oleh dua bukit, yang disaat musim kemarau seperti ini terlihat mulai mengering kecobklatan. Sepintas ketenangan pantai ini mengingatkan saya akan pantai di Nusa Dua Bali. Mengingat posisinya yang tersembunyi diantara dua bukit membuat ombak di pantai ini cukup tenang. Pasir pantainya putih lembut dan bersih. Entahlah, sangat berbeda dengan pantai yang ada di deretan Pantai Seger sampai Tanjung Aan yang terkadang kotor oleh potongan ranting-ranting pohon, kondisi pantai di Mawun ini sangat bersih, bebas dari kotoran. Apakah para pemilik warung yang berjualan di sekitar pantai Mawun membersihkannya setiap pagi? Entahlah. Yang jelas kondisinya bersih dan membuat nyaman bagi siapa saja yang singgah ke sana.

[caption id="attachment_371624" align="aligncenter" width="450" caption="Menikmati Ketenangan Pantai Mawun"]

14149940771402115005

[/caption]

Pantai Mawun ini ada di desa Tumpak Kecamatan Punjut Kabupaten Lombok Tengah, sekitar 1,5 jam perjalanan dari Bandara Internasional Lombok (BIL). Saya menempuh jalur BIL – Kuta – Mawun waktu kesana kemaren. Jadi ketika sudah sampai di kawasan wisata Pantai Kuta, saya mengambil arah ke kanan melintasi jalan aspal yang melingkari bukit. Perjalanan cukup menantang, memacu adrenalin, jalan aspal cukup mulus namun tidak terlalu lebar dengan banyak kelokan dan tanjakan. Tapi percayalah view nya sangat memanjakan mata. Perkebunan semangka di sepanjang sisi jalan, sementara di sisi lainnya terlihat deretan Pantai Kuta yang tak kalah indah.

[caption id="attachment_371625" align="aligncenter" width="450" caption="Lengkung Pantai Yang Menggoda"]

14149941822008749403

[/caption]

Mamasuki pantai ini mata akan dimanjakan oleh pantai yang tenang dengan warna toska yang dominan. Indahnya. Pantai Mawun cocok sekali buat traveler yang hanya ingin bersantai menghabiskan waktu luang. Pantai yang tenang rasanya so invitating buat kita menceburkan diri renang di sana. Bosen renang banyak terlihat wisatawan mancanegara yang berjemur atau bersantai membaca buku, bercakap dengan sesame traveler lainnya. Leyeh-leyeh di bawah sebuah pohon rimbun yang tumbuh disana. Saya memilih membaca buku sambil menikmati semilir angin yang berhembus, menatap keindahan pantai Mawun yang begitu mempesona. Ya, sekarang pantai Mawun menjadi pantai favorit saya.

[caption id="attachment_371630" align="aligncenter" width="450" caption="Seaview yang menggoda"]

1414995242138600029

[/caption]

Dalam perjalanan ke pantai Mawun tak ada salahnya, mampir di Ashtari resto. Seaview nya keren banget. Resto ini berada tepat di pinggir jalan besar, jadi tidak susyah menemukannya. Yang unik, begitu memasuki resto kita harus melepaskan alas kaki. Suasanya cozy banget, santai, enak sekali untuk ngobrol bersama teman-teman. Resto ini menghadap ke Pantai Kuta. Suasananya nyaman, hangat, penuh sinar matahari dan angin berhembus. Cita rasa makanan, mengikuti selera bule yang banyak berkunjung ke sana, jadi taste nya kurang spicy untuk ukuran orang Indonesia seperti saya. Harganya masih oke lah, apalagi dengan seaview yang begitu mempesona. Rekomended buat dicoba pokoknya.

[caption id="attachment_371627" align="aligncenter" width="450" caption="Selong Belanak"]

141499484616468570

[/caption]

Selepas dari pantai Mawun, saya melanjutkan perjalanan ke Pantai Selong Belanak, sekitar setengah jam perjalanan. Berbeda dengan pantai Mawun yang tenang, pantai Selong Belanak ini berombak deras, deburnya menciptakan suasana yang riuh. Surga bagi peselancar, banyak peselancar pemula yang mengikuti latihan di pantai ini. Menginjak pantai ini, seolah saya lupa bahwa pantai ini masih berada di Lombok. Pantai ini berhiaskan deretan perbukitan yang berlayer-layer indah. Bercampur dengan buih deburan ombak laut lepas, pantai ini terlihat magis dimata saya.

Happy Traveling.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline