Zaman cepat sekali berganti. Baru banget baca info tentang augmented reality dan itu bikin gemes loh, gaesss. AR adalah adik kandungnya VR alias virtual reality. Level up-nya bisa dirasakan dengan mencolok karena ketika VR sensasinya cuma bisa dirasakan dengan mata, sementara AR ini bisa terasa ada seolah-olah bersama kita. Wah, benar-benar gila kemajuan teknologi abad ini.
Karena saya bekerja di dunia pendidikan, saya bisa membayangkan bagaimana asyiknya belajar di sekolah apabila sistem augmented reality ini digunakan. Bahkan pelajaran fisika yang begitu menyeramkan bagi sebagian siswa, bisa jadi beda rasanya apabila Albert Einstein langsung yang mengajarkannya.
Bisa jadi yang paling menyenangkan adalah pelajaran geografi atau sejarah. Saat belajar menggunakan augmented reality, siswa bisa langsung pergi ke Hiroshima atau Hawaii ketika membahas Perang Dunia.
Sistem AR di dunia pendidikan seperti itu bisa turut menyukseskan kurikulum tiga belas (kurtilas) buatan Kementrian Pendidikan, yang saat ini membuat guru-guru pusing tujuh keliling karena harus menggabungkan beberapa pelajaran yang berbeda. Bikin pengin rajin sambat aja loh.
Kabar baiknya, sepertinya augmented reality untuk dunia pendidikan bisa jadi reality begitu Menteri Pendidikan yang baru diumumkan Pak Presiden. Walau masih muda, Pak Mendikbud yang baru, Nadiem Makarim adalah orang yang sangat melek teknologi.
Bahkan beliau dengan percaya diri mengatakan, "Saya lebih mengerti masa depan." Semoga masa depan yang kita maksudkan sama ya, biar satu arah menuju era 4.0 bersama. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H