Lihat ke Halaman Asli

Antara Memaafkan dan Tidak Memaafkan...

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memaafkan Sebuah Kezhaliman Lebih Baik daripada Mendendam Dibawa Sampai ke Akhirat.

Memaafkan seseorang yang pernah berbuat kezhaliman kepada kita, apapun bentuk kezhalimannya, adalah merupakan syariat Islam dan sesuatu yang diperintahkan di dalam Alquran yang mulia serta dicontohkan di dalam hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang agung.

Memang berat, tapi ganjaran pahalanya juga sangat besar, yaitu diampuni Allah Ta’ala dosa-dosanya.

Maafkanlah kesalahan saudara-saudara seiman kita, apapun kesalahannya, jangan dendam tersebut selalu menyesakkan dada kita, apakah kita tidak mau mendapatkan ampunan Allah Ta’ala ? Karena memaafkan = Mendapat Ampunan Allah Ta’ala.

Kesempurnaan sikap memaafkan adalah jika dibarengi dengan perasaan lapang dada, yang menganggap seakan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Sebagian mungkin bisa memaafkan tetapi tidak bisa lapang dada, contohnya:

Si A telah memaafkan B, orang yang pernah berbuat salah kepadanya tetapi:

- si A tidak ingin lagi bertemu dengan si B,

- si A malas untuk berkumpul bersama dengan si B lagi,

- si A masih selalu mengungkit kesalahan si B,

- si A tidak mau lagi berurusan dengan si B,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline