Lihat ke Halaman Asli

Hani Rafiqo

Ninghhani

Guru Divaksin Berjamaah Proteksi dari Covid-19

Diperbarui: 10 Maret 2021   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pelaksanaan vaksinasi yang menyasar petugas pelayan publik dan lansia, termasuk juga pendidik dan tenaga kependidikan sudah dimulai. Pemberian vaksin diharapkan memberikan proteksi dan menghindari resiko terpapar covid-19.  Guru sebagai garda depan pendidikan sudah selayaknya mendapat prioritas untuk di vaksin karena tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No. 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan terhadap Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Satuan Pendidikan dimana disebutkan salah satu perlindungan dalam melaksanakan tugas bagi pendidik dan tenaga kependidikan adalah perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan. 

Sekolah tempat saya bertugas mendapatkan jadwal vaksin tahap pertama hari ini (10/3/2021). Meski jadwal vaksin baru disampaikan sehari sebelummya, para guru sangat antusias untuk divaksin. Jarak 8 km menuju puskesmas tempat penyelenggaraan vaksin tidak menjadi penghalang. Ada yang pergi rombongan menggunakan mobil dan ada yang memilih mengendarai sepeda motor. Sekolah kami berada ditengah kota  sedangkan puskesmas yang ditunjuk untuk penyelenggaraan vaksin lokasinya di pesisir pantai. Jalur yang kami tempuh melewati hamparan sawah menghijau cukup membuat rileks.

Sebelum mendapatkan vaksin pendidik dan tenaga pendidikan harus dalam keadaan sehat. Mereka juga diwajibkan membawa fotokopi KTP. Setelah itu setiap orang diperiksa tekanan darahnya. Petugas kesehatan juga menanyakan seputar riwayat penyakit dan memastikan orang yang akan di vaksin tidak pernah kontak dengan orang positif covid dalam 2 minggu terakhir.Bagian tubuh yang disuntik vaksin adalah lengan bagian kiri. Vaksinasi Covid-19 yang saya terima menggunakan vaksin CoronaVac. Selanjutnya akan ada lagi vaksinasi tahap 2 yang dijadwalkan 14 hari setelah vaksinasi tahap 1 ini.

Banyak juga yang khawatir akan efek samping yang mungkin muncul setelah vaksinasi. Mengutip dari siaran pers BPPOM di https://www.pom.go.id/ Kepala Badan POM mengungkapkan bahwa Vaksin CoronaVac, telah menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi di dalam tubuh dan juga kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus (imunogenisitas), yang dilihat dari mulai uji klinik fase 1 dan 2 di Tiongkok dengan periode pemantauan sampai 6 bulan.  Hasil evaluasi menunjukkan Coronavac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam. 

Jangan takut di vaksin karena dengan di vaksin kita sudah ikut berpartisipasi mencegah penyebaran virus covid-19. Vaksin membuat tubuh kita membentuk antibodi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Efek samping yang disebutkan ada yang terjadi ada juga yang tidak. Kalau masih takut di vaksin cari informasi yang valid tentang manfaat dan efek samping vaksin. Agar kita tidak menyimpulkan sesuatu hanya dari "katanya" saja. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline