Di zaman sekarang yang serba canggih dan modern, banyak berbagai macam obat beredar di masyarakat yang diklaim memiliki banyak manfaat ketika mengkonsumsinya. Namun, ada beberapa obat yang beredar tapi tidak berlinsensi sesuai dengan Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) dan syariat agama. Jadi, bagaimana kita tau bahwa obat itu sesuai dan layak dikonsumsi ?
Menurut KBBI, obat adalah bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Dalam Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit menyatakan obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
Karena obat sudah digunakan / dikonsumsi lama oleh manusia untuk mencegah dan mengobati dari berbagai macam penyakit, pastinya itu adalah obat yang mengandung bahan kimia. Obat yang mengandung bahan kimia jika dikonsumsi jangka panjang akan memunculkan efek buruk bagi yang mengkonsumsinya. Sejak zaman nabi pun, manusia sudah mengenal obat yang aman di gunakan dalam jangka panjang. Beberapa obat itu tercantum dalam Al Qur’an dan hadist
Sesuai dalam Al Qur’an surat An-Nahl ayat 68-69 yang membahas tentang madu yaitu “Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.”. Serta dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 35 tentang buah Zaitun "... Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api..." dan hadist Riwayat Muslim yang membahas tentang buah Kurma, Rasulullah saw. Bersabda, "Barang siapa yang sarapan dengan tujuh butir kurma Ajwa setiap pagi akan terhindar dari bahaya racun dan sihir."
Itu adalah beberapa obat yang tercantum di Al Qur’an dan hadist. Contohnya madu, kurma, dan zaitun yang mempunyai banyak sekali manfaat serta bisa dikonsumsi jangka panjang. Sebab tidak menimbulkan efek samping dan sesuai dengan syariat dalam agama.
Selain itu, untuk memastikan memilih obat yang benar dapat di lihat melalui kemasan yang tertera seperti terdapat logo jenis obat, kandungannya, masa kadaluarsa pada obat tersebut dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H