Lombok, Kompasiana.com - Gempa yang terjadi di Lombok dalam 3 pekan terakhir dengan kekuatan magnitudo sebesar 7,0 SR disertai gempa susulan lainnya dalam frekuensi yang cukup intensif telah menimbulkan kerusakan berbagai sarana umum, bangunan rumah dan pertokoan, serta tercatat 555 korban meninggal dunia dan 390.529 jiwa penduduk mengungsi (Data Satgas Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok, 23/8/2018).
"Kondisi masyarakat pasca gempa mengalami traumatic dan sebagian besar terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare. Tenaga medis dari Tim Dokter di Lombok Barat masih terbatas, termasuk tenaga psikolog untuk trauma healing juga masih kekurangan disini. Sehingga bantuan utama yang saat ini dibutuhkan adalah proses konstruksi manusia-nya yaitu dengan penanganan kebutuhan medis dan psikologisnya serta logistik untuk kebutuhan sehari-hari", ujar Rachman Sahnan Putra selaku Kadis Kesehatan Lombok Barat.
Proses evakuasi dan rehabilitasi korban yang tersebar di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram hingga kini terus berjalan dengan dukungan bantuan dari Pemerintah Pusat, BNPB, Kementerian/Lembaga, Korporasi/Swasta dan PMI serta organisasi kemanusiaan lainnya.
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi tingkat Nasional (LPJKN) dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (LPJKP NTB) ambil peran dengan mengirimkan bantuan medis, paramedis, dan logistik untuk 1000 korban Gempa Lombok pada tanggal 10 sd 14 Agustus 2018. Tim Medis yang dikirimkan yaitu 5 personil dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), 1 personil trauma healer dan obat-obatan untuk korban gempa Lombok.
Bantuan ini diberikan oleh LPJK dengan melihat dan mendata kebutuhan masyarakat korban gempa secara langsung Lombok Barat dan Lombok Utara, ujar Siti Nurul Hijah selaku Ketua LPJKP NTB. Penyerahan bantuan medis dari LPJK diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rachman Sahnan Putra, dan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara Khaerul Anwar, SKM. Harapan dari LPJK bantuan tersebut bisa tepat guna dan tepat sasaran agar mampu menjamin berlangsungnya pemulihan kondisi kesehatan masyarakat dan traumatic pada anak-anak di Lombok.
Tim Medis dari LPJKN melaksanakan bakti sosial berupa : periksa kesehatan (medical check up), pemberian obat, dan trauma healing anak-anak dengan bernyanyi, mendongeng dan game berhadiah. Kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan di Desa Dopang Kec. Gunung Sari; Desa Selat dan Desa Bungun Jati Kec. Narmada Kabupaten Lombok Barat serta Dusun Karanglangu Desa Tanjung, Kec. Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Penentuan Lokasi tersebut atas koordinasi dan arahan dari Kepala Dinas Kesehatan setempat dengan melihat tingkat urgenitas kebutuhan dari para korban gempa Lombok, pungkas Nunung sapaan akrab ketua LPJKP NTB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H