Lihat ke Halaman Asli

Nindy ShofiaNuraini

Mahasiswi UIN Jakarta

Pendidikan Multikultural di Masyarakat Perkotaan

Diperbarui: 1 Juli 2023   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Multikultural di Masyarakat Perkotaan

Nindy Shofia Nuraini

Masyarakat pada umumnya, tentu dan pasti nya tinggal di perkotaan, karna di perkotaan sangatlah mudah untuk meng akses bilamana kita ingin mengunjungi tempat tempat wisata, tempat tempat kuliner, tempat berenang, tempat berekreasi bareng keluarga. Namun sayang nya di perkotaan masih belum menerapkan pada pendidikan multikultural. Di perkotaan masih banyak orang orang yang suka berkata kasar, suka membedakan agama atau ras dan suku. Pendidikan Multikultural tidak hanya di terapkan di sekolah atau pun di rumah, namun di masyarakat juga harus di terapkan adanya Pendidikan Multikultural di perkotaan, supaya masyarakat lebih menghargai dan mengakui keberagaman budaya, etnis, agama, dan bahasa dan juga menghindari adanya pertengkaran di antara Agam satu dengan agama lain nya. Di dalam masyarakat, tentu nya harus menghargai pendapat orang lain, dan tidak boleh membawa suku, ras, dan agama karna itu bisa menyebabkan adanya pertengkaran. Bagaimana cara menerapkan pendidikan Multikultural di Masyarakat Perkotaan? ada dua cara untuk menerapkan pendidikan Multikultural di masyarakat perkotaan 

Yang pertama adalah hak dan kewajiban harus di samaratakan tidak ada yang berbeda ataupun memandang hanya orang itu saja, yang kedua, menanamkan sikap saling peduli dan toleransi kepada masyarakatnya. Tujuan dari Pendidikan Multikultural di Masyarakat Perkotaan yaitu untuk mendorong masyarakat menjadi sadar akan kebudayaan nya, memiliki pemahaman yang holistik dan mampu mengapresiasi kebudayaan lain, berpetisipasi di dalam satu kebudayaan atau lebih dan bertanggung jawab untuk memeliharanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline