Terkadang kita perlu bermain permainan agar kita terhindar dari stres akibat pekerjaan yang menumpuk. Tetapi beberapa permainan yang kita mainkan terkadang hanya membuat kita semakin stres. Permainan pengasah otak mungkin bisa dicoba untuk menghilangkan stres. Selain mengasyikkan, permainan yang akan dibahas ini juga dapat membuat kita lebih konsen loh. Permainan itu adalah permainan bridge.
Dilansir dari sportku.com, bridge adalah permainan kartu yang mengasah kemampuan otak kita yang memainkannya. Permainan ini menjadi salah satu permainan yang dimainkan di ajang Asian Games 2018. Atlet yang menjadi perwakitan Indonesia dalam ajang ini adalah Bambang Hartono. Bambang juga merupakan alet tertua. Bambang juga menargetkan akan mendapat emas, tetapi pada akhirnya ia hanya mendapat perunggu.
Permainan bridge ini bertujuan untuk mengasah otak. Dilansir dari kumparan.com, manfaat bridge menurut laporan situs AARP, ada sebuah riset yang dilakukan oleh peneliti dari University of California pada tahun 2000 yang menemukan adanya bukti hubungan antara bermain bridge dengan kesehatan tubuh. Pada laporan ini menjelaskan bahwa saat bermain bridge otak akan menstimulasi imun dan ini tentunya akan membuat kesehatan semakin baik.
Mungkin beberapa masyarakat akan menilai bahwa bridge sama dengan judi. Tetapi menurut saya permainan pengasah otak ini sangat berbeda dengan judi. Sama sama memakai kartu sebagai objeknya tetapi bukan berarti permainan ini sama. Jika dilihat dari segi cara bermainnya ada kemungkinan bahwa permainan ini mirip dengan judi. Masih banyak masyarakat yang belum mengerti atau mengetahui perbedaan dari kedua permainan ini. Mungkin kita dapat membedakannya dengan tujuannya.
Tujuan bridge adalah untuk mengasah otak yang tidak disertai dengan jaminan berupa uang atau emas. Tujuan judi adalah untuk memenangkan hadiah pada setiap babaknya. Karena hadiah disetiap babaknya, orang yang bermain judi akan ketagihan memenangkannya. Judi yang dimainkan bisa menimbulkan dampak negatif, yaitu ekonomi keluarga yang semakin melemah. Karena permainan bridge ini sangat mirip dengan judi, maka beberapa masyarakat meragukan permainan ini. Masyarakat yang belum mengerti tentang bridge ini akan takut untuk memainkannya.
Permainan ini jika dilombakan seperti di Asian Games tahun lalu mungkin memperebutkan sesuatu seperti mendali tetapi permainan ini masih dikategorikan sebgai olahraga yang diresmikan pemerintah. Dilansir dari jogja.tribunnews.com, menurut World Bridge Federation pada tahun 1995 International Olympic Committee (IOC) mengakui federasi ini sebagai bagian dari cabang olahraga olimpiade.
Jika masyarakat pandai untuk memilih dan memanfaat permainan ini maka akan berguna untuk untuk semua kalangan dari anak-anak sampai orang tua. Karena permainan ini dapat mengasah otak bagi anak-anak dan mengurangi terjadinya penyakit alzheimer pada orang yang lanjut usia. Mulailah untuk mencari beberapa kegiatan yang memanfaatkan otak, seperti permainan bridge ini. Telitilah dalam mencari permainan yang mirip dengan ini, karena jika salah memilih maka akan terjerumus kedalam permainan judi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H