Seluruh Kawasan pesisir Jawa Tengah (Jateng) terancam banjir rob menjelang akhir 2022 hingga awal 2023. Menurut pendapat kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, Retno Widyaningsih, saat ini terjadi tiga kombinasi fenomena alam, yaitu gelombang tinggi yang mencapai 3.5 meter, fase pasang tinggi sampai (8/1/2023), dan curah hujan tinggi. Tingginya curah hujan juga bersamaan dengan gelombang pasar air pesisir Laut Jawa. Hal itu mengakibatkan daerah yang berdekatan dengan area Pantai Utara Jawa (Pantura) mengalami banjir dengan titik terdalam mencapai 2 meter.
"Kami sudah membuat peringatan dini terkait banjir rob ini untuk tanggal 29 Desember besok, pasangnya dini hari" kata Retno. Kemudian peringatan dini gelombang tinggi dan preksi curah hujan ekstrem juga telah ia sampaikan kepada masyarakat.
"Titik lokasi yang berpotensi banjir kita deteksi berada di seluruh pesisir utara Jateng, yang terdiri dari kabupaten Brebes, Pemalang, Kendal, Pekalongan, Semarang, Demak, Jepara, dan Pati" kata Retno.
Hujan ekstrem melanda daerah di Kawasan pesisir Utara Jawa Tengah selama dua hari berturut-turut dimulai sejak jumat sore, yakni pada tanggal 30-31 Desember 2022. Dapat diketahui bahwa debit air hujan saat itu mencapai 65 M3 per detik. Dengan durasi hujan yang terlalu lama membuat sejumlah titik jalan dan permukiman warga direndam banjir rob.
Banjir rob telah menerjang Kawasan pesisir Kota Semarang dan Kabupaten lainnya yang berada di kawasan pantai utara Jawa Tengah (Jateng). BMKG menyebutkan penyebab adanya banjir rob ini karena terjadinya fenomena alam akibat dari puncak pasang tertinggi. Potensi banjir rob menurutnya juga dipicu fase pasang tinggi bulanan yang kebetulan akan terjadi mulai 28 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023.
Kepala BPBD Brebes, Nushy Mansur mendapatkan beberapa titik yang dilanda banjir rob seperti desa Randusanga Kulon, Kecamatan/Kabupaten Brebes. Data yang diperoleh terdapat 1.000 KK dan 800 hektar tambak terkena banjir rob.
Kepala BPBD Pemalang mendapatkan beberapa titik yang dilanda banjir rob yang berada di desa Ketapang, Mojo, Kaliprau, Tasikrejo yang mayoritas berada di wilayah Kecamatan Ulujami.
Kepala BPBD Kota Pekalongan mendapatkan beberapa titik yang dilanda banjir rob seperti daerah Pekalongan Utara terjadi di Degayu, Panjang Wetan, Panjang Baru, dan Kandang Panjang. Daerah Pekalongan Barat terjadi di permukiman Pasirsari dan Tirto.
Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo mendapatkan beberapa titik yang dilanda banjir rob mencapai 1 meter seperti desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong. Salah satu warga Kebondalem Kendal, Surtikanti mengatakan "air mulai masuk ke rumahnya sekitar jam 07.00 WIB, dengan ketinggian air yang masuk mencapai sekitar 30cm". Kendal mengalami kejadian tanah longsor yang terjadi di desa Mojoagung Plantungan. Serta Kendal mengalami pohon tumbang yang terjadi di depan kecamatan Rowosari, desa Tanjunganom, Kebonsari, Gebanganom, Desa Lumansari, Gemuh.
Kepala BPBD Semarang, A Rudianto mendapatkan beberapa titik yang dilanda banjir rob yang sangat tinggi seperti daerah Wonosari Ngaliyan, Mangunharjo, Mangkang Kulon, Bubakan, Tugu, jalan Kaligawe Genuk, Gayamsari, sementara daerah perkotaan Kota Semarang meliputi Pedurungan, Jalan Gajahmada, Simpang Lima, Stasiun Poncol dan Stasiun Tawang. Banjir rob tinggi di daerah Semarang ini mengakibatkan terputusnya akses jalan dan kerugian harta benda serta kerusakan fasilitas umum. Kapolsek Genuk Kompol Ris Andrian menghimbau pengendara diharapkan untuk selalu berhati-hati saat melewati jalan Kalogawe, yang terutama berada dijalan yang masih tergenang karena banyaknya lubang-lubang yang tidak kelihatan.
Kepala BPBD Demak, Muhammad Agus Nugroho Luhur Pambudi mendapatkan beberapa titik yang dilanda banjir rob seperti daerah SPBU Dukun Kecamatan Karangtengah, sehingga terjadinya pengalihan arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan kendaraan yang akan menuju ke Semarang ataupun sebaliknya, dialihkan via jalur alternatif yakni di pertigaan Buyaran menuju Guntur dan Mranggen.