Curah hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah di Jakarta masih digenangi banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwasanya jumlah pengungsi hingga saat ini sudah berkurang dari 173.050 jiwa menjadi 92.000 jiwa. Bencana banjir ini tidak hanya berdampak terhadap lingkungan, sosial, perekonomian tetapi juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Salah satu penyakit yang sering muncul pada saat bencana banjir adalah penyakit leptospirosis.
Penyakit leptospirosis merupakan salah satu penyakit rodent born disease yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri leptospira interrogans, dimana hewan yang paling sering menjadi vektor adalah hewan pengerat seperti tikus, namun bakteri leptospira ini juga dapat ditemukan di lembu, babi, kuda, dan anjing.
Bakteri tersebut akan hidup didalam ginjal hewan yang terinfeksi kemudian akan menularkan kepada manusia melalui paparan air maupun tanah yang terkontaminasi, juga mungkin terjadi dengan menelan makanan, minuman, kontak kulit terutama melalui permukaan mukosa seperti mata, hidung atau kulit yang terluka.
Pada saat bencana banjir terjadi semua genangan air akan menjadi satu, urin hewan ditanah maupun permukaan lainnya dapat larut. Hal ini tentunya akan membahayakan manusia yang terpapar, setelah melewati masa inkubasi kurang lebih 2-26hr maka barulah muncul gejala dimana gejala leptospirosis ini bisa terjadi dalam dua taha. Gejala awal yaitu pada tahap pertama penderita akan mengalami gejala seperti:
- demam
- mata merah
- muntah
- sakit kepala
- diare
- kemerahan pada kulit
- mata dan kulit kuning
- nyeri perut
- nyeri otot
Gejala awal memang menyerupai beberapa gejala penyakit lainnya, namun untuk memastikan bisa dilakukan pemeriksaan urin dan darah. jika anda mengalami gejala diatas segeralah periksakan diri ke dokter. dokter akan memberikan obat sesuai dengan gejala, apabila terbukti leptospirosis dari hasil pemeriksaan yang dilakukan maka dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan jenis kuman tersebut.
Jika tidak tertangani pada tahap pertama bisa saja akan berlanjut ke tahap kedua, dimana penderita sudah mengalami meningitis, kegagalan hati, atau ginjal. Tahap ini disebut dengan penyakit Weil's.
Cara terpenting untuk mencegah agar tidak tetular penyakit ini adalah;
- Hindari paparan terhadap air maupun tanah yang terkontaminasi dengan tidak berenang, mandi, apalagi tertelan air banjir.
- Pastikan air untuk diminum aman, direbus secara matang, tidak dari limpahan air banjir.
- Tutup luka atau lecet di tubuh anda dengan perban atau penutup lainnya yang kedap air.
- Hindari mengkosumsi makanan yang tidak higienis yang mungkin sudah terpapar dengan tikus.
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
- Memakai pakaian pelindung seperti jas hujan dan sepatu bot di area banjir.
- Cegah serangan hewan pengerat dengan menyimpan makanan, air, dan sampah di wadah tertutup.
- Membersihkan material sisa-sisa banjir yang memungkinkan menjadi sarang tikus.
Sekian, Terimakasih.
Semoga bermanfaat.
Referensi
Smith, et al. (2019). A Simple Score to Predict Severe Leptospirosis. PLoS Neglected Tropical Diseases. 13(2),pp.e00007205