Ada yang sama di antara ketiga perusahaan yang mendominasi sektor konstruksi Indonesia ini. Sama-sama berawal dari perusahaan Belanda, maka tidak heran jika di awal berdiri ketiga perusahaan tersebut menggunakan bahasa Belanda sebagai nama perusahaan.
Nama WIKA, Waskita, dan Adhi Karya merupakan pemain besar dalam konstruksi Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut bisa dibilang jadi pemain inti untuk proyek-proyek konstruksi yang dikerjakan di Indonesia.
Untuk lebih mengenal ketiga perusahaan tersebut, artikel ini akan menjelaskan profilnya lebih jauh lagi. Simak penjelasannya di bawah ini.
WIKA (Wijaya Karya)
Tahukah Anda jika gelanggang olahraga Bung Karno turut dibangun oleh WIKA? Benar sekali, medio 1960-an WIKA turut ambil alih untuk pembangunan gelanggang olahraga Bung Karno ketika Asian Games ke-4 di Jakarta berlangsung.
Semula, WIKA fokus pada perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor konstruksi yang menangani banyak pembangunan gedung di hampir seluruh Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu pembangunan semakin berkembang dan perluasan usaha semakin meluas.
Pada tahun 1997, PT Wijaya Karya Beton terbentuk sebagai anak usaha dari WIKA yang bergerak di bidang beton. Hal tersebut juga berdampak pada berdirinya PT Wijaya Karya Realty dan PT Wijaya Karya Intrade pada tahun 2000.
Tidak hanya menjalankan proyek konstruksi bangunan sipil, WIKA juga bergerak di pembangunan irigasi bendungan Jatiluhur dan pemasangan jaringan listrik di bendungan Asahan.
Saat ini WIKA dipimpin oleh Tumiyana sebagai direktur utama. Mengusung visi "terdepan dalam investasi dan EPC berkelanjutan untuk kualitas kehidupan yang lebih baik."
Ada beberapa proyek yang diketahui sedang dilakukan oleh WIKA seperti jalan tol Serang-Panimbang, dan beberapa proyek internasional lain.
Waskita (Waskita Karya)