Pada awal tahun 2020 Pandemic covid-19 melanda beberapa Negara di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia, Pandemic ini berdampak di berbagai sector diantaranya, sector pendidikan, sector ekonomi, sector social, dan sector lainnya. Dampak pandemic pada sector pendidikan, yakni penerapan teknologi di bidang pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan laju penyebaran virus corona. Sekolah dan Perguruan Tinggi secara serentak memulai perjalanan baru dengan belajar secara daring melalui berbagai platform video conference maupun media komunikasi lainnya.
Belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Nadiem Makarim meresmikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini juga terbagi menjadi beberapa bagian yakni Kampus Mengajar, Pertukaran Pelajar, Magang, Studi Independen, dan program lainnya. Program Kampus Mengajar secara resmi dibuka pada Februari tahun 2021 yang dimulai dengan Angkatan 1 di ikuti oleh 33.000 pendaftar di seluruh wilayah di indonesia.
Program yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka ini sebagai wadah bagi mahasiswa untuk ikut andil menjadi agen perubahan dalam menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, Menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi siswa, membantu adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah. Selain itu mahasiswa yang mengikuti program ini juga dapat melatih kemampuan empati, komunikasi, koordinasi, kepemimpinan, problem solving, inovasi dan kreativitas.
Program Kampus Mengajar dilaksanakan selama 3 bulan. Selama kegiatan mahasiswa melaksanakan berbagai kegiatan dalam mendukung peningkatan literasi dan numerasi siswa, adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yaitu Sekolah Alam.
Kegiatan sekolah alam di laksanakan di SD Negeri Cintawana yang beralamat di Kampung Cigebang, Desa Talagasari, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kegiatan ini juga terbagi menjadi beberapa agenda yakni senam bersama dan belajar di alam terbuka seperti refleksi dengan 'menggambar pemandangan yang kamu lihat', juga pembelajaran numerasi dengan media alam. Kegiatan sekolah alam dilaksanakan dari pukul 07.30-10.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh siswa dan dipandu oleh Mahasiswa Kampus Mengajar dengan protokol kesehatan, dan siswa juga membawa air minum masing-masing.
Kegiatan sekolah alam ini bertujuan untuk membuat siswa lebih mengenal alam sekitar, mengembangkan psikomotorik dan kemampuan literasi juga agar siswa tidak bosan. Kegiatan ini juga dapat menjadi alternative agar siswa tidak jenuh dengan sekolah daring. Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan sekolah alam, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi, dan mengikuti arahan dengan baik hingga kegiatan selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H