Lihat ke Halaman Asli

Fakta, Aku yang Mengalah (1)

Diperbarui: 9 Februari 2017   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kemudian, aku memilih pergi setelah kamu berusaha mengusirku berkali-kali. Ingat saat pertama kita jadian? 5 bulan setelah itu aku mendengar kabar yang tak enak. Kamu selingkuh katanya. Malam itu, Bima orang yang sempat dekat denganku menghubungiku lewat BBM menanyakan nama lengkapmu. Aku kaget dan heran ada masalah apa sebenarnya sampai dia menanyakan itu. Aku lalu menjawabnya, ternyata ada seorang wanita berterimakasi setelah kamu ajak jalan. 

Setelah membaca balasan dari Bima itu badan rasanya kaku dingin pusing takut susah nafas semua jadi satu. Malam itu sekitar pukul 22.00 lebih suasananya masih sedikit hujan rintik. Aku keluar kamar lewat jendela lalu mengambil sandal yang ada di depan rumah. Masih ingat sekali waktu itu aku memakai celana tidurku dan jaket orange ku. Aku berlali ke rumahmu, lumayan capek di tambah dengan perasaan dan nafasku yang sudah tak teratur setelah mendengar kabar itu. ku coba mengetuk jendela kamarmu tapi sama sekali kamu tak ada respon. Aku beranikan diri mengetuk pintu depan rumahmu dengan perasaan takut dan marah menjadi satu. 

Akhirnya kamu sendiri yang membukakan pintu dengan muka kagetmu. Kamu masih memakai kaos panjang yang aku hadiahkan untukmu. Dari situ aku yakin kamu baru saja pergi. Aku langsung saja bertanya padamu, kamu dari mana siapa Ida? Kamu menangis memegang tanganku, itu sudah menjadi jawaban semua itu benar. Aku lalu berpamitan untuk pulang, kamu mengantarku sampai kedepan gang. Masih saja kamu menggandengku perasaanku masih sakit dan tak karuan saat itu. Beberapa hari setelah masalah ini aku kembali bertemu denganmu, katamu kamu memilih dia. Oke sakit rasanya tapi mau bagaimana lagi. Itu sudah menjadi keputusanmu. Ryan, setelah kepergianmu itu banyak sekali masalah-masalah yang datang. Ida pacar barumu, menerorku berkali-kali lewat sms maupun bbm. 

Tak tau sebelumnya dia mendapat semua kontakku dari mana. Yang jelas aku masih ingat dia bilang "eh, aku udah jadian sama Ryan lho". Hehe sakit sekali rasanya, aku fikir-fikir lagi. Wanita baik-baik tak akan pernah bangga merebut milik orang lain. Saat berpacaran dengan Ida kamu masih sering menghubungiku sekedar untuk bertanya atau curhat tentang masalahmu. Ya, masih ingatkan? Waktu kita main bareng, kamu minta di bonceng karena mau membalas chat pacarmu itu biar nggak curiga? Pasti kamu masih ingat, setiap malam minggu kamu keluar dengan Ida dan aku menunggu kamu sampai kamu pulang. Bodoh memang, tapi aku tak tau kenapa aku bisa melewati itu semua. Setelah 3 bulan jadian dengan Ida kamu putus, dengan alasan dia main terus dan tak seperti yang kamu harapkan. Bodohnya, aku masih menerimamu kembali. Dan akhirnya kita menjalani hari-hari seperti biasa lagi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline