Lihat ke Halaman Asli

Nindasari

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mengenal Jurnalisme Warga dengan 5 Karakteristiknya

Diperbarui: 15 Desember 2023   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Getty Images

Tahukah kalian apa itu jurnalisme warga atau citizen journalism? Jurnalisme warga adalah non-jurnalis yang aktif dalam menghasilkan produk berita (Widodo, 2020, h. 66).

Selain citizen journalism terdapat pula istilah lain dari jurnalisme warga yaitu public journalism. Mari mengenal lebih jauh dengan melihat 5 karakteristik dari jurnalisme warga, antara lain:

1. Bentuk Partisipasi Warga

Jurnalisme warga mempunyai ruang publik dan bebas untuk berdiskusi tanpa tekanan apapun. Artinya, bentuk diskusi publik tersebut tidak terbatas pada topik tertentu saja. Di Indonesia, prinsip jurnalisme warga sangat cocok dengan hak kebebasan berpendapat.

2. Non-jurnalis yang Melakukan Pekerjaan Jurnalis

Non-jurnalis yang menyebarkan berita atau informasi dapat disebut sebagai jurnalisme warga. Mereka dapat merencanakan, meliput, lalu menerbitkan produk berita seperti pekerjaan seorang jurnalis. Jurnalisme warga biasanya mengunggah produk beritanya melalui blog.

3. Cenderung Fokus pada Isu Lokal atau Spesifik

Terdapat perbedaan yang signifikan antara seorang jurnalis dengan jurnalisme warga. Jurnalisme warga tentu saja tidak mendalami etika jurnalistik jika dibandingkan dengan seorang jurnalis. Sehingga, jurnalisme warga cenderung hanya fokus pada isu lokal dan juga spesifik.

4. Muncul karena Ketidakpuasan terhadap Berita Media Mainstream

Jurnalisme warga muncul karena anggapan bahwa media mainstream kurang mewakili aspirasi masyarakat. Kehadiran jurnalisme warga tentu saja menentang media mainstream dengan sistem one-way journalism practice (Widodo, 2020, h. 66).

5. Jurnalisme Warga Menempatkan Pembaca sebagai Subjek

Setelah muncul rasa ketidakpuasan, lalu jurnalisme warga membagikan berita dengan sudut pandang berbeda. Jurnalisme warga membuat para pembaca tidak lagi menjadi objek melainkan subjek dalam berita tersebut (Widodo, 2020, h. 66). Karena dalam berbagai media mainstream cenderung menempatkan para pembaca sebagai objek saja.

Contoh Jurnalisme Warga di Indonesia

Saat ini, perkembangan jurnalisme warga di Indonesia sudah cukup signifikan. Mengutip dari Widodo (2020), terdapat 2 media mainstream yang meluncurkan blog. Kompas meluncurkan www.kompasiana.com, sedangkan SCTV meluncurkan http://blog.liputan6.com. Selain itu, terdapat pula media non-mainstream seperti Suara.com yang meluncurkan http://yoursay.suara.com. Jurnalisme warga dapat menuliskan apapun sesuai dengan minatnya dalam berbagai blog tersebut.


Daftar Pustaka:

Widodo, Y. (2020). Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline