Hari Pendidikan Nasional atau yang sering kita kenal dengan sebutan HARDIKNAS kembali diperingati pada tanggal 2 Mei 2018 yang dilakukan setiap tahun di Indonesia. Peringatan hari pendidikan nasional ini mengingatkan kita pada sosok Ki Hajar Dewantoro atau yang sering kita kenal sebagai bapak pendidikan Indonesia yang memperjuangkan pendidikan Indonesia. Pemilihan HARDIKNAS yang jatuh pada tanggal 2 Mei dikarenakan pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara, atau Bapak pendidikan Indonesia.
Ki Hajar Dewantoro dijuluki sebagai Bapak pendidikan Indonesia Karena beliau berani menentang kebijakan atau peraturan yang dibuat pemerintah Belanda yang berisi tentang "hanya anak-anak keturunan Belanda atau anak orang kaya yang boleh mengenyam bangku sekolah (pendidikan)". Selain itu, hari pendidikan nasioanal juga mengingatkan kita tentang semboyan pendidikan Indonesia yang disampaikan oleh bapak pendidikan Indonesia yaitu "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani" yang memiliki arti yaitu Didepan memberi contoh, ditengah memberi semangat, dibelakang memberi dorongan. Hari-hari besar yang diperingati di Indonesia selalu ramai di banjiri ungkapan-ungakapan, seperti ungkapan selamat hari pendidikan nasional yang banyak termuat di media-media sosial.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih sangat antusias dengan peringatan hari pendidikan nasional. Walaupun hari itu bukan hari libur nasional, namun peringatan hari pendidikan nasional tetap dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Peringatan yang biasa dilakukan untuk merayakan hari pendidikan nasional adalah upacara bendera di sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi yang dilakukan oleh siswa, guru maupun dosen pada tingkat kecamatan sampai pusat serta adanya pidato yang disampaikan oleh pejabat setempat dengan tema pendidikan. Berbicara mengenai pendidikan, masih banyak anak-anak Indonesia yang sampai saat ini belum beruntung untuk bisa menikmati bangku sekolah.
Pada zaman dulu, anak-anak tidak bisa mengikuti sekolah dikarenakan terbenturnya biaya sekolah yang tergolong mahal. Namun, berbeda dengan sekarang anak-anak justru banyak yang tidak sekolah dikarenakan kurangnya semangat untuk belajar di dunia pendidikan. Padahal, pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk memberikan pendidikan dengan fasilitas yang cukup memadai seperti adanya sekolah gratis, BOS dan beasiswa-beasiswa lainnya.
Memang pada dasarnya menambah wawasan tidak hanya di bangku sekolah, namun ada baiknya jika anak dimasukkan ke sekolah untuk lebih menambah ilmu yang mungkin di lingkungan keluarga dan masyarakat tidak didapatkan. Semoga dengan semangat untuk memperingati hari pendidikan nasional ini menjadikan pendidikan Indonesia beserta para pendidik dan peserta didiknya lebih baik lagi.
Selamat membaca, Semoga bermanfaat!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H