Pendidikan adalah suatu yang hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan mempunyai peran penting dalam menjamin masa depan seseorang. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang maka akan dianggap mempunyai masa depan yang baik, seperti mudah dalam mencari pekerjaan.
Setiap orang tentu ingin mendapat yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas nantinya akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas pula.
Namun, di Indonesia belum mampu menuju peningkatan kualitas, sebaliknya masih bertutat pada kuantitas semata. Masalah ini juga disebabkan oleh kesalahan penerapan kurikulum dalam lembaga pendidikan.
Kebanyakan orang mungkin beranggapan bahwa kurikulum hanyalah sebatas pengaturan jadwal pelajaran dan mengajar guru saja. Namun hakikatnya kurikulum adalah mengatur dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada dalam lembaga pendidikan.
Baik jadwal, penempatan guru pengaturan sarana prasarana, dll. (Suderajat, 2005). Untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga diperlukan adanya manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam mengelola pendidikan agar efektif serta mendapatkan output yang baik. Manajemen kurikulum adalah salah satu manajemen pendidikan yang perlu diterapkan dengan baik agar pendidikan di Indonesia mampu menuju peningkatan kualitas.
Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari siswa. Dengan demikian kurikulum dalam pengertian yang lama lebih menekankan pada isi pelajaran.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Nana Syaodih yaitu bahwa konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru kepada siswa (Sukmadinata, 1997).
Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar."(Hamalik, 2007). Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah (Sudjana, 1989).
Depdiknas dalam Syafarudin mengartikan manajemen kurikulum sebagai suatu proses mengarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sebagai tolak ukur pencapaian tujuan pengajaran oleh pengajar (Syafarudin, 2005).
Dalam melaksanakan manajemen kurikulum maka ada 5 prinsip yaitu :
- Produktivas, hasil dalam kegiatan kurikulum dan pertimbangan bagaiman peserta didik harus mendapat hasil belajar sesuai tujuan kurikulum.
- Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
- Kooperatif, untuk mencapai tujuan kurikulum maka diperlukan kerja sama yang positif dari semua pihak yang terlibat.
- Efektivitas dan Efisiensi, dalam rangka mencapai tujuan kirikulum maka perlu memperhatikan efektivitas dan efiensi supaya mendapat hasil yang berguna dengan tenaga, biaya, dan waktu yang relatif singkat.
- Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.