Lihat ke Halaman Asli

Manfaatkan Potensi Desa, Mahasiswa KKN 124 UNS 2022 Gelar Pengolahan Hasil TOGA di Desa Mudal, Boyolali

Diperbarui: 25 Agustus 2022   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Kuliah kerja nyata menjadi salah satu upaya perguruan tinggi untuk membantu mengembangkan desa, yang mana sebagian besar daerah pedesaan di Indonesia memerlukan pengelolaan terhadap potensi yang dimilikinya. Untuk memahami potensi sebuah desa memerlukan adanya pemahaman mengenai karakteristik daerah serta warga masyarakatnya.

Saat pelaksanaan kegiatan KKN, mahasiswa memiliki tugas untuk membukakan jalan bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi apa yang mereka miliki melalui porgram kerja yang telah disusun melalui beberapa tahap survey.

Dalam melaksanakan kegiatan KKN di Desa Mudal, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, kelompok 124 UNS memiliki lima program kerja utama, diantaranya adalah Pengolahan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA); Pengenalan Teknologi Pengusir Hama Tikus, Burung, dan Serangga; Pelatihan Editing Video; Sosialisasi Digital Marketing dan Pembuatan NIB untuk UMKM Desa Mudal; serta Pembaharuan Layanan Website Desa Mudal.

Program kerja pengolahan hasil tanaman obat keluarga (toga) dipilih menjadi program utama karena sebagian besar wilayah RT di Desa Mudal telah memiliki tanaman obat keluarga (toga) yang dikelola oleh Ibu-Ibu PKK serta seluruh masyarakat secara bergiliran. 

Hal ini dilatar belakangi dengan ditunjuknya Desa Mudal menjadi salah satu Kampung PKK Berkelas yang mana dibentuk kelompok Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (ASMANTOGA) di setiap RT. 

Mereka memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanaman obat keluaraga (toga) menggunakan media tanah. Tanaman yang ditanam pun sudah beragam, mulai dari jahe, kunyit, sayur-sayuran, serai, serta lainnya.

Meskipun masih tergolong baru dalam penanaman tanaman obat keluarga, tetapi di Desa Mudal berhasil memenangkan lomba tanaman obat keluarga (toga) di tingkat Kabupaten Boyolali dan akan mewakili Kabupaten Boyolali di tingkat provinsi pada bulan September mendatang.

Hasil yang diperoleh dari penanaman tanaman obat keluarga (toga) ini cukup memuaskan, namun masyarakat terhambat dalam pengolahan hasil toga ini. Saat ini, masyarakat hanya menjual tanaman obat keluarga (toga) dalam bentuk bahan mentah, bukan sebagai sebuah produk. 

Hasil tanaman obat keluarga (toga) bisa diubah menjadi produk seperti wedhang jahe instan yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. 

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pengolahan hasil tanaman obat keluarga (toga) ini cukup sederhana dan mudah didapatkan antara lain jahe, gula pasir, gula jawa, serai, daun pandan, cengkeh, dan kayu manis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline