Lihat ke Halaman Asli

Ninda Fathonah

Islamic Education Student at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Pengabdian Mahasiswa KKM-DR UIN Malang Melalui Pengajaran di Lembaga Pendidikan Dusun Mergosingo Desa Jatirejoyoso

Diperbarui: 6 Februari 2022   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Program KKM-DR adalah suatu program mata kuliah yang pada dasarnya kegiatan tersebut bertujuan untuk mengabdi pada masyarakat, serta terjun langsung untuk menghadapi berbagai persoalan yang ada di kehidupan bermasyarakat. 

Kegiatan KKM-DR UIN Mengabdi dilaksanakan di wilayah Kepanjen tepatnya di Desa Jatirejoyoso Dusun Mergosingo. Karena saya berasal dari jurusan PAI maka saya lebih mengutamakan seluruh kegiatan KKM ini pada bidang pendidikan/keagamaan, dan oleh sebab itu pada penulisan artikel ini saya akan lebih memfokuskan pada kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan keagamaan.

Dalam bidang pendidikan, pokja KKM-DR UIN Mengabdi melaksanakan pengabdiannya di 2 lembaga pendidikan, yaitu di MINU Jatirejoyoso dan Yayasan Pendidikan Islam Daarul Istiqomah. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama pengabdian di MINU Jatirejoyoso diantaranya yaitu membantu menggantikan guru mapel yang berhalangan hadir, mendampingi KBM di kelas, serta mendampingi seluruh peserta didik untuk membaca juz ‘amma dan berdoa bersama sebelum pembelajaran di kelas masing-masing.

Pokja KKM-DR juga melakukan koordinasi dengan ustadz-ustadzah yang ada di Yayasan Pendidikan Islam Daarul Istiqomah. Kegiatan yang mahasiswa KKM-DR lakukan di Yayasan Pendidikan Islam Daarul Istiqamah yaitu mengajar. 

Dalam Yayasan Pendidikan Islam, terbagi menjadi 2 tingkatan yaitu TPQ dan Madin, kemudian pengasuh yayasan (Ibu Hj. Siti Imrona) mengarahkan mahasiswa KKM-DR untuk melakukan kegiatan pengajaran di Madin tingkat Ula saja, mengapa hanya di Madin saja, karena pengajaran di TPQ memiliki metode khusus yaitu metode bil qolam. 

“Saya belum bisa mengizinkan kalian untuk mengisi pengajaran di TPQ karena TPQ kami menggunakan metode bil qolam, dan nanti semisal kalian mengisi di kelas TPQ takutnya terjadi perubahan dalam pembacaan Al-Qur’an.” Ujar Ibu Hj. Imrona (pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Daarul Istiqomah). 

Dalam pengabdiannya di YPI Daarul Istiqomah, pokja KKM-DR berinisiatif untuk mengadakan ekstrakurikuler banjari dan qiro’ah, akhirnya kami berkoordinasi kembali dengan lembaga yang bersangkutan, dan alhamdulillah, usulan kami mengenai ekstrakurikuler diterima dengan baik.

Dalam pelaksanaan pengabdian di MINU, kelompok KKM-DR dibagi menjadi 2 tim yaitu tim 1 untuk hari senin dan rabu sedangkan tim 2 untuk hari selasa dan kamis. Setelah mendampingi anak-anak membaca juz ‘amma lalu berdo’a, kami juga turut mendampingi KBM di kelas. 

Pada waktu itu, saya dan rekan saya Fifi Mustaqfiroh berkesempatan untuk mendampingi siswa-siswi kelas 1B yang sedang mengikuti pembelajaran dengan Ibu Lina. 

Ibu Lina selaku wali kelas merasa sangat senang dan bersyukur dengan adanya kami mendampingi KBM beliau, karena menurut beliau ada beberapa murid yang memang harus didampingi selama KBM, “itu mbak sampeyan duduk di sebelahnya Alvian, Alvian itu memang harus didampingi kalau belajar, kalau ndak didampingi ndak mau nulis dia” (Ujar Bu Lina sambil menunjuk Alvian yang berada di bangku paling belakang). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline