Perhatian nasional terhadap stunting sudah ada sejak lama.Stunting dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif, prestasi pendidikan, produktivitas ekonomi di masa dewasa, dan masalah reproduksi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (FIK UM) sebagai salah satu wujud kepedulian akan masalah stunting melakukan penelitian terhadap perilaku kader dalam mendeteksi stunting di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau melalui program pendampingan kader yang bernama "Program Konseling Kader: Kader Terampil Deteksi Stunting".
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Program Konseling Kader: Kader Terampil Deteksi Stunting meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan deteksi dini stunting oleh kader. Penelitian ini merupakan gabungan kelompok dosen dan mahasiswa, tim peneliti ini adalah Nina Rini Suprobo, S.Keb., Bd., M.Keb sebagai ketua peneliti; dan anggotanya yaitu Verlina Maya Gita, S.Tr.Keb, M.Keb, Nindi Kusuma Dewi, S.Keb., Bd., M.Keb, Herdhika Ayu Retno K, S.Keb., Bd., M.Keb, Shofa Zahrotun Naiim, Yenni Widya Alfianita, dan Nila Maharani.
Program ini akan berlangsung pada bulan Juli-Oktober 2023. Peserta program ini seluruh kader POKJA 4 Desa Sumbersekar Kecamatan Dau yang berjumlah 40 orang. Peneliti menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku kader kesehatan sebelum dan sesudah program. Peneliti melakukan pengambilan data pretes sebelum memberikan program.
Program Konseling Kader dilakukan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 minggu. Kemudian, posttest diberikan 1 bulan setelah pemberian materi terakhir. Tim peneliti telah menyampaikan modul kepada para kader yang akan dilihat efektivitasnya dalam membawa perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku para kader kesehatan sebelum dan sesudah Program Konseling Kader.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Program Konseling Kader untuk mendeteksi dini stunting; pengetahuan, sikap dan perilaku kader meningkat setelah program dilaksanakan. Kader harus terus dilatih dan diberikan update ilmu untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan program ini, kader akan berperan aktif menurunkan dan mencegah stunting, selain itu juga membantu identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, serta membantu mengembangkan kapasitas kesehatan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H