Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Puisi "Ketika Sakit"

Diperbarui: 30 Juni 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pelukan malam temaram
Sakit merangkul, tak berbisik.
Mengantar pesan dari langit
tentang kasih dari Sang Pemilik Hidup

Rasa sakit ini bukan kutukan,
Ia hadir sebagai anugerah tersembunyi dalam duka.
Setiap detik derita, ada pengampunan,
Dari Sang Maha Rahim  penuh kasih

Asa  hadir dalam tiap tangisan
laksana mentari yang selalu hadir tiap pagi
Ketabahan adalah permata yang terukir
Di setiap keluhan yang menjadi doa.

Sakit  memberiku hikmah
Mengajari arti syukur dalam lara
Dalam selimut derita ada cinta Sang Pencipta
luluh keluh semua rasa dan luka

Dalam diam terselip lara
Tubuh  yang letih merintih kelu
Ketegaran menyelimuti jiwa
Menatap hari esok yang baru.

Nyeri yang bersembunyi dalam diri
memberikan arti tentang ketabahan
Kuyakin di balik kelamnya awan
Ada pelangi yang berbisik pasti.

Ketabahan adalah cahaya fajar,
Menyusuri kelam tanpa menyerah,
Dalam sakit terselip hikmah besar,
Mengajar jiwa untuk tak mudah patah.

Rasa syukur bersemi di hati,
Meski tubuh rapuh dan letih,
Dalam derita kutemukan arti,
Betapa indah hidup yang penuh kasih.

Hujan derita menyirami harap,
Menumbuhkan bunga keikhlasan,
Dalam sakit kutemukan jawab,
Bahwa hidup adalah pelajaran.

Dalam lelah ada doa terucap,
Mengalir dari hati yang tulus,
Setiap detik adalah hikayat,
Ketabahan menjadi jalan lurus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline