Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Belajar Sepanjang Hayat

Mengenali Ciri- ciri Krisis Kepercayaan Diri dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 27 Juli 2023   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.akbara.ac.id/5-langkah-mengatasi-krisis-kepercayaan-diri/

Jadilah diri sendiri dan jangan pernah membandingkan hidup kita dengan orang lain karena sejatinya setiap manusia sudah disiapkan takdir yang indah oleh Sang Maha Pencipta._ Bunda Nina

Dalam hidup ini, kita kerap menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan yang ada dalam pikiran. Kenyataan yang ada di depan mata tidak sesuai dengan ekspetasi dan impian. Apa yang terjadi jika hal tersebut dialami oleh kita?

Kondisi ini akan sering terjadi di tengah kehidupan modern yang serba intsan dan serba digitalisasi. Kehidupan yang penuh persaingan dan  tak sedikit orang yang mengalami kegagalan. Hal tersebut bisa menyebabkan krisis kepercayaan diri.

Ada beberapa ciri jika seseorang mengalami krisis kepercayaan diri:

  • Pada saat diberi kesempatan untuk mengerjakan sesuatu, dia akan memilih mundur dari pada menerima tawaran dan mengerjakannya;
  • Sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa lebih rendah dari orang lain;
  • Merasa hidupnya tidak berguna untuk dirinya maupun lingkungannya;
  • Selalu  merasa iri dengan kesuksesan orang lain;
  • Tidak menerima kondisi, kemampuan dan potensi yang dimiliki;
  • Selalu merasa kurang baik dan tidak berguna;
  • Berteman dengan orang yang setara atau yang berada di bawahnya;
  • Menilai orang lain dari penampilan luarnya saja.

Krisis kepercayaan diri ini dapat terjadi bila seseorang berada pada kondisi yang tidak membuat dia nyaman, antara lain:

  • Sering mengalami perundungan oleh orang lain. Bullying ini ada dua macam:  secara verbal atau nonverbal. Bullying verbal adalah jenis perundungan dengan menggunakan kata-kata yang menyakitkan hati dengan tujuan untuk mengintimidasi atau menyakiti korbannya. Perudungan verbal ini lebih berbahaya dari perundungan nonverbal (bullying fisik). Contoh bullyng verbal, yaitu: ejekan, hinaan, caci maki, sindiran, bentakan, hardikan. Dikutip dari buku Kesehatan Mental (Teori dan Penerapan), alasan bullying verbal dinilai lebih berbahaya dari bullying fisik karena bullying ini akan menghancurkan harga diri dan citra diri korban. Dan biasanya akan terus membekas hingga dia dewasa.
  • Memiliki perasaan sering disalahkan. Orang yang sering disalahkan akan merasa kurang percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Tidak sedikit mereka akan merasa rendah diri/minder.
  • Sering dikucilkan tanpa alasan yang jelas. Banyak anak yang kurang percaya diri karena dia sering dikucilkan oleh teman- teman atau lingkungannya

Bagaimana Mengatasi Krisis Percaya Diri?

  • Mengenali diri sendiri. Pengenalan diri berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri sendiri. Jika kita mengenali keduanya kita akan memahami cara menutupi kekurangan yang ada pada diri kita. Mengenali diri sendiri juga berkaitan dengan minat dan bakat yang ada dalam diri kita. Kita juga harus tahu apa yang kita sukai dan yang tidak kita sukai, apa yang menjadi prinsip hidup kita. Jika kita sudah mengenali diri sendiri maka kita akan mampu menentukan tujuan hidup dan arah yang akan diambil.
  • Menggali potensi dan bakat yang dimiliki. Allah Swt memberikan potensi kepada setiap manusia. Potensi itu pastinya berbeda tiap individu. Kita harus menggali potensi dan bakat yang kita miliki agar menjadi kekuatan.
  • Cari akar masalah yang menjadi penyebab tidak percaya diri. Kita harus paham apa yang menyebabkan kita tidak percaya diri dan merasa tidak nyaman menjalani hidup. Hal ini dibutuhkan agar mengetahui langkah- langkah penanganannya.
  • Setelah akar masalah itu ditemukan segera temukan solusi agar tidak berpengaruh pada turunnya tingkat kepercayaan diri kita. Untuk mencari solusi kitab isa meminta bantuan kepada orang lain. Kita jangan menyimpan masalah itu sendiri. Kita bisa berbagi dengan orang yang dapat kita percayai agar beban yang ada bisa berkurang.
  • Konsultasi dengan tenaga professional. Jika kita tidak dapat mengembalikan kepercayaan diri sendiri maka kita bisa meminta bantuan kepada seorang professional di bidang kesehatan mental seperti psikiater atau psikolog.
  • Untuk memperbaiki kepercayaan diri yang turun bukanlah hal mudah. Butuh kemauan dan tekad yang kuat dari dalam diri kita.
  • Buatlah target yang mudah dijangkau dan dapat terealisasi dengan mudah. Kegagalan yang pernah dilakukan sehingga target yang ditetapkan hendaknya menjadi sebuah pembelajaran. Evaluasi bagian mana yang menyebabkan kegagalan tersebut.
  • Berdoa kepada Allah yang menciptakan manusia. Setiap masalah yang ada pada manusia tidak terlepas dari takdir yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Perbanyak berdoa dan dekatkan diri kepada Tuhan. Banyak berdoa dan melakukan kebaikan agar Allah dapat membantu kita. Hidup dengan hati yang tenang, damai, tentram dan Bahagia harus berdasarkan fitrah yang ditetapkan oleh Allah. Dan fitrah ini membutuhkan sesuatu yang dapat memeliharanya dan membuatnya tumbuh menjadi baik. Akidah agamalah yang dapat mewujudkan seseorang hidup dengan fitrahnya yaitu hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan.

 Semoga bermanfaat.

Referensi

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline