Depresi dapat menyerang berbagai kalangan usia, salah satunya adalah remaja. Remaja merupakan masa transisi seorang anak menuju dewasa
Kisah Devano Danendra, anak penyanyi dangdut Iis Dahlia, yang mengalami depresi dan sempat ingin bunuh diri, menjadi salah satu berita viral. Bagaimana tidak? Devano Danendra berasal dari lingkungan keluarga yang serba berkecukupan, terkenal dan hubungan keluarga yang jauh dari gosip mengalami depresi. Penyebabnya salah satunya karena dia merasa selalu dibayangi nama besar ibunya.
Ternyata depresi dapat dialami oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja. Kekayaan, kebahagiaan keluarga tidak menjadi jaminan seseorang untuk terbebas dari depresi.
Depresi menurut KBBi berarti gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot (seperti muram, sedih, perasaan tertekan).
Membaca artikel dari laman medicalnews. baca di sini, depresi adalah gangguan suasana hati yang menimbulkan perasaan sedih, hampa, dan kehilangan kegembiraan dalam tempo yang lama dan terus-menerus. Suasana hati yang dimaksud bukanlah suasana hati yang biasa dialami orang sebagai bagian dari kehidupan.
Pengertian depresi yang lain yaitu gangguan suasana hati berupa kesedihan yang tidak biasanya dan bertahan lama dan dapat dialami oleh semua orang. Faktor penyebab risiko terkena depresi ada tiga faktor yaitu psikologis, lingkungan, dan faktor genetik.
Pemicu dari depresi seorang remaja secara psikologis terjadi apabila anak tersebut pernah mengalami trauma yang berkepanjangan. Tanpa kita sadari orang tua sering marah dan membentak anak. Lingkungan keluarga yang tidak harmonis pun dapat menyebabkan seorang anak depresi apalagi bila melihat kedua orang tua mereka sering bertengkar. Akibatnya anak akan menjadi minder dan pendiam. Lingkungan pun dapat menjadi pemicu anak terkena depresi, misalnya tindakan perudungan yang dilakukan oleh teman-teman atau orang-orang yang ada di dekat mereka. Pemicu lain dari depresi adalah genetika. Ada juga seorang anak yang depresi karena memiliki riwayat penyakit yang berbahaya.
Depresi merupakan salah satu ciri kesehatan mental seseorang sedang terganggu. Depresi ini bisa juga terjadi dan dialami oleh para generasi muda. Depresi ini harus menjadi perhatian yang serius para orang tua. Orang tua harus memahami gejala anak-anak yang mengalami depresi.
Kenali Gejala Depresi
Beberapa gejala seseorang yang depresi dapat dikenali dengan mengamati pola perilaku.
Perubahan sikap dan perilaku yang dimaksud adalah semua tindakan yang dirasa dapat mengganggu dan mempengaruhi sekolah dan kehidupan anak-anak sehari-hari. Beberapa perilaku yang tidak biasa, digolongkan sebagai gejala depresi, antara lain: anak menjadi pendiam, anak mudah marah dan tidak bisa mengontrol emosi, perasaan sedih berupa tangisan tanpa alasan. merasa putus asa. lebih mudah tersinggung atau kesal. kehilangan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang disukai. merasa tidak berguna. sering berkonflik dengan keluarga atau teman. kurang percaya diri.
Bagaimana cara mencegah depresi pada remaja?
Remaja rentan sekali terkena depresi. Kondisi lingkungan, masalah-masalah yang ditemui, kondisi ekonomi, dan keadaan lingkungan yang dihadapi dapat memberikan tekanan dan sudah pasti mengganggu kesehatan mental mereka. Sebenarnya tidak ada obat yang benar-benar jitu untuk menyembuhkan depresi. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan remaja agar depresi tersebut dapat dihindari. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan seorang remaja, yaitu:
- Dekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
- Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi kepada orang tua atau teman dekat yang dapat dipercaya.
- Memiliki kegiatan yang bervariasi dan bermanfaat
- Bergaul dengan teman-teman yang saling memotivasi
- Menjaga kesehatan jasmani dan rohani
- Membuat jadwal kegiatan yang konsisten
- Pergilah ke tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.