Indonesia raya merdeka ... merdeka
Betulkah kita sudah merdeka?
saat ratusan nyawa tergeletak demi pertandingan bola
Raga kita mungkin merdeka
tapi jiwa kita terbelenggu oleh amarah yang membata.
Terlalu sulit mengakui sebuah kelemahan diri.
Terlalu naif mengakui keunggulan orang lain.
Begitu mudah hati tersulut emosi
Begitu kuat jiwa dipenuhi dengki
dan merusak berbagai properti
Olahraga sejatinya buat olah jiwa pula.
Faktanya hanya murka yang tak terkira.
Menyisakan lara dan duka bagi mereka
Yang hanya ingin memberikan eporia
mendukung tim tercinta agar mendapat juara
Tembok-tembok stadion Kanjuruhan menjadi saksi
dari lemahnya hati para pendukung sejati
yang tak menerima kekalahan tim tercinta
lampiaskan amarah dan segala kecewa
penyebab melayangnya ratusan nyawa
Marilah kita mengaji diri
Perlukah kompetisi menjadi sebuah tragedi
Perlukah terjadi berulang kali
Kekalahan laga bukanlah alasan nyata
menghancurkan dan merusak semua benda
Gemakan semangat olah raga tanpa mengundang duka
sprotivitas dijunjung dengan rasa cinta sesama
kekalahan laga bukan akhir segala
Ciptakan semangat di seluruh Nusantara
demi majunya sepak bola di Indonesia
Cibadak, 2 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H