Literasi bukanlah hal yang baru lagi bagi kita semua. Kata ini sering diucapkan oleh orang banyak mulai dari guru, pengusaha, menteri, para pejabat termasuk Bapak Presiden Joko Widodo.
Apa sebenarnya makna dari literasi itu?
KBBI menjelaskan tentang pengertian literasi, yaitu kemampuan membaca dan menulis. Namun, pengertian literasi itu lebih luas dan tidak sebatas kemampuan membaca dan menulis saja.
Wikipedia menjelaskan istilah literasi itu berasal dari bahasa Latin, literatus, yang berarti orang yang belajar. Literasi meruJuk kepada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Education Development Center, menjelaskan literasi sebagai kemampuan individu untuk menggunakan potensi yang ia miliki dan kemampuan tidak sebatas baca tulis saja.
UNSECO pun turut memberikan pengertian literasi, yakni seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif seseorang dalam membaca dan menulis yang dipengaruhi oleh kompetensi di bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya, dan pengalaman.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipastikan bahwa kemampuan berliterasi itu sangat dibutuhkan oleh seseorang. Kemampuan berliterasi itu harus dilatih terus menerus.
Oleh karena itu pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan tentang gerakan literasi di Indonesia. Permendikbud nomor 23 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk kelompok kerja Gerakan Literasi Nasional untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan literasi yang dikelola unit-unit kerja terkait.
Sejak saat itu mulailah disusun berbagai kebijakan yang berkaitan dengan GLN (Gerakan Literasi Nasional). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah untuk meningkatkan daya baca siswa.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik, pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca. Bersamaan dengan itu bermunculan kegiatan- kegiatan yang berbasis gerakan literasi.
Pada tahun 2017 di Jawa Barat terdapat program WJLRC (West Java Leader's Reading Chalange). Program ini merupakan kerja sama bidang pendidikan antara Pemerintah Daerah Jawa Barat dan The Crown in Right of State of south Australia.
Program ini merupakan tantangan membaca dari para pemimpin pemerintahan Jawa Barat untuk para guru dan peserta didik di sekolah. Kegiatan ini merupakan tahapan pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di Jawa Barat.