Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Arman sudah bersiap-siap akan bersepeda. Dia akan berkeliling kota Cirebon dan menikmati udara Cirebon yang cukup segar pagi ini. Mumpung masih pagi dan belum banyak kendaraan, dia segera mengendarai sepeda milik mas Bambang.
"Om, mau kemana? " teriak Dinda yang terdengar dari teras.
"Gowes, Cantik. Mau ikut?" ajak Arman kepada ponakannya.
"Malas ah. Dinda mau mengurus tanaman. Om belum mandi kan?,' ujar Dinda sambil menyemprotkan selang air ke arahnya.
"Ampun. Kamu nih jahil, Dinda," jawab Arman sambil cabut dari hadapan Dinda.
Arman bersepeda dari Jalan Veteran, jalan Ciptomangunkusumo lalu berbelok ke jalan Kartini. Kemudia dia belok ke kanan lagi melewati pasar Pagi. Keadaan Cirebon sudah berubah. Beberapa hotel berdiri di sepanjang jalan yang aku lalui tadi. Gedung-gedung swalayan yang tinggi juga bertebaran di beberapa sudut jalan.
Dia berhenti di perempatan Jalan Pasuketan karena traffic light menunjukan warna merah. Sambil menunggu lampu hijau, matanya beredar dan memperhatikan beberapa mobil mewah yang berhenti di samping kanannya.
Dia melihat ada mobil Fortuner hitam. Gagah sekali mobil ini. Pasti mahal harga mobil ini. Mungkin seharga gajinya selama dua puluh tahun. Tiba-tiba ada seorang pengemis menadahkan tangan di samping mobil Fortuner itu. Seseorang membuka jendela yang sejak tadi tertutup rapat. Kepala seorang wanita muncul dari balik jendela sambil menyodorkan uang seratus ribuan ke tangan pengemis itu. Wanita itu tersenyum saat pengemis itu membacakan doa-doa yang tak henti-hentinya.
Hei... itukan Centini. Dia melihat ada seorang lelaki paruh baya duduk di sampingnya.
"Centini!" teriaknya sambil melambaikan tangannya. Arman berusaha teriak dengan suara yang sangat keras
Beberapa orang di dekatnya menengok ke arah dirinya. Namun usahanya untuk menarik perhatian Centinj sia-sia karena perempuan itu menutup kembali jendela mobilnya. Dia mungkin tak mendengar teriakan Arman. Mobil itu melesat cepat begitu lampu berubah hijau. Ah...Arman kecewa karena tak dapat mengejar mobil itu.