Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Puisi 30: Telaga Kasih Ibu

Diperbarui: 1 Februari 2022   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasih sayang Ibu. Sumber:Merdeka.com

Sosokmu hanya hadir sesaat
dalam rangkaian kisah hidupku
Namun goresan kasih terpahat dalam kalbu
Tak pernah pudar abadi sepanjang waktu

Telaga kasih yang kau bentangkan
adalah pengabdian dan pengorbanan
yang memberikan arah jalan kebaikan
yang terlukis dalam rasa penuh asa

Memori tentangmu melekat erat dalam jiwa
Bayang wajahmu kerap hadir menyapa
Ketulusan hati terbias dalam setiap senyummu
Meski lara menemani kala itu

"Hidup adalah jalan panjang yang harus ditempuh
meski langkah kaki penuh darah penuh nanah
kerikil dan duri kerap menjadi aral rintangan
sabar mengharap keridoan adalah tameng kehidupan."

Ingin ku dekap dan menangis di pangkuanmu
Kau belai diriku bersama kidung cintamu
hingga ku terlena seperti masa kau masih ada
yang membaluri aku dengan telaga kasihmu

Rinduku padamu kusampaikan lewat rangkaian doa
mengharap cinta untukmu dari Sang Maha Pencipta
Rinduku padamu ku senandungkan lewat lagu
telaga kasihmu akan terus hadir dalam kalbu yang merindu

Cibadak, 22 Desember 2021

#selamathariibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline