Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Puisi 27: Mahameru Menyapa

Diperbarui: 10 Desember 2021   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gunung meletus. sumber:editor.id

Pertiwi bersenandung sendu
Ada luka yang mengiris kalbu
Rangkaian bencana melanda antero negeri.
Duka lara pilu menyayat hati

Semeru menggeliat penuh semangat
menyisakan kisah lara penuh nestapa
Tak satu pun insan memiliki daya
berteriak, berlari, mencari selamat

Mahameru yang membelah angkasa biru
Kini menghadirkan kisah-kisah pilu dan kelabu
Tak ada lagi Ranu Kumbolo yang eksotis
atau Ranu Pani yang selalu romantis

Cerita-cerita yang berbau mistis
mengiringi perjalanan Sang Maha meru
Melukiskan keelokan Buana raya
Bukti keagungan Sang Maha Karya

Kini semua lenyap sirna
wedus gembel menyebar, merajalela
meluluh lantakkan rumah, flora dan fauna
mengambil orang-orang tercinta

Masihkah kita merasa jumawa?
Sementara kita tidak berdaya apa-apa
Tiada mampu menepis iradah dan teguran
Hanya kepada Sang Maha Pencipta memohon ampunan

 

Cibadak, 10 Desember 2021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline